Di Paksa Menikah
Chapter 116 BAB 115
Setelah mandi, Ricko berganti pakaian di dalam kamarnya. Ia memilih kemeja putih, jas hitam dan dasi kupu – kupu berwarna hitam. Setelah memakai pakaiannya, ia berkaca dulu sebelum keluar dari dalam kamarnya. Ia pun tersenyum puas setelah melihat bayangannya di dalam kaca. Setelah itu ia keluar dari dalam kamar dan menuruni tangga lalu masuk ke dalam kamar lantai bawah di mana Intan sedang dirias di sana.
![](http://up.pic.mangatoon.mobi/contribute/fiction/130912/markdown/4951927/1581087600148.jpg-original600webp?sign=c28e942b7dc5296f74eb7e1165d65f52&t=5e72b600)
Saat Ricko masuk, ia melihat punggung Intan yang kini memakai gaun berwarna hijau botol sedang dirias oleh tukang rias dari salon yang di panggil Ricko kemarin. Ricko duduk di tepi tempat tidur sambil menunggu Intan selesai di rias dan memainkan ponselnya. Tidak berapa lama Intan pun selesai dirias dan berbalik untuk bertanya pada Ricko.
![](http://up.pic.mangatoon.mobi/contribute/fiction/130912/markdown/4951927/1581087727498.jpg-original600webp?sign=b627546f51c044adfba692622c39e298&t=5e72b600)
“Gimana Mas? Cantik?” Tanya Intan pada Ricko. Ricko yang tadinya tertunduk memainkan ponselnya kini memandang Intan yang sedang menantikan jawabannya. Ricko tidak menyangka Intan akan secantik ini setelah dirias.
“I… iya.” Jawab Ricko terbata – bata karena takjub. Intan pun tersenyum karena puas dengan jawaban Ricko. Begitu juga dengan tukang riasnya ikut merasa lega karena Ricko suka dengan hasil karya tangannya.
“Ayo segera berangkat. Ini sudah siang.” Ajak Ricko seraya berdiri setelah melihat jam tangan di lengannya dan membetulkan letak jasnya. Intan pun bangkit dan berjalan ke arah Ricko lalu memeluk lengannya dan tersenyum.
Mereka berjalan bergandengan menuju garasi lalu masuk ke dalam mobil dan melajukan mobilnya ke sekolah Intan.
Sementara itu kedua pembantunya melihat kemesraan mereka merasa iri. Ani adalah janda beranak 1 yang sedang kuliah di sebuah universitas. Sedangkan Susi perawan tua yang belum menikah hingga usianya kini 35 tahun.
Di sekolah, Adit sedang membantu mempersiapkan persiapan untuk acara wisuda karena ia adalah ketua OSIS di sekolahnya. Ia juga mempersiapkan anggota band-nya karena ia akan menyanyikan sebuah lagu setelah acara wisuda selesai.
Ketika Ricko dan Intan sampai di sekolah, acara wisuda baru saja di mulai. Karena macet, sehingga Ricko dan Intan pun datang sedikit terlambat. Mereka segera memasuki gedung aula sekolah di mana acara wisuda diselenggarakan.
Semua mata melihat ke arah Intan dan Ricko yang jalan bergandengan seperti raja dan ratu. Karena hanya Intan yang datang ke sekolah membawa pasangannya. Apalagi semenjak gosip yang di buat Rossa, Intan menjadi terkenal karena Ricko akhirnya mengumumkan pernikahannya. Mereka pun duduk di kursi yang masih kosong lalu mengikuti acaranya hingga selesai.
Tidak berapa lama Adit naik ke atas panggung beserta anggota band-nya. Ia akan menyanyikan sebuah lagu yang ia ciptakan sendiri. Alunan musik pun mulai terdengar. Intan dan Ricko menyaksikannya. Tidak berapa lama terdengar suara Adit yang sedang bernyanyi. Mata Adit mencari - cari sosok Intan yang ia cintai selama ini.
Sing a song
Aku terasa mati ditinggal kekasih
Tak pernah terpikir ini bisa terjadi
Aku terasa pilu saat kau berlalu
Hilang semua kisah cinta dalam hatiku
Cintaku padamu tlah setinggi langit
Namun kau tak merasakan
Sayangku padamu kan ku ingat slalu
Biar ku bawa sendiri
Aku tak bisa menahan langkah kakimu
Aku tak bisa menahan kepergianmu
Kamu terlalu telah dengan yang lain
Untuk hidupmu nanti
Aku tak bisa menahan air mataku
Aku tak bisa menahan kesedihanku
Aku telah hancur hilang semua mimpiku
Rikco yang mendengar nyanyian Adit merasa tidak nyaman. Ia merasa Adit menyanyikan lagu itu untuk Intan. Ricko tahu Adit menyukai Intan sejak lama. Ia
sering memergoki Adit mendekati Intan. Sekarang Intan sudah menjadi istrinya, tentu saja ia merasa cemburu kalau istrinya di incar orang lain. Ia segera
memegang tangan Intan lalu berdiri mengajak Intan keluar ruangan aula.
"Ada apa Mas?" Tanya Intan merasa heran pada Ricko.
"Ayo pulang." Jawab Ricko sambil mengeluarkan kunci mobil dari sakunya.
"Tapi acaranya belum selesai Mas." Tolak Intan dan hendak masuk ke dalam aula lagi.
"Apa kamu menyukainya? kamu menyukai laki - laki itu?" Tanya Ricko sedikit emosional sambil memegang tangan Intan.
"Cemburumu tidak beralasan Mas." Balas Intan lalu menghentakkan tangan Ricko dan masuk kembali ke dalam aula.
Ricko pun merasa kesal lalu pergi ke area parkir dan menunggu Intan di dalam mobil. Ia tidak akan mengekang istri kecilnya itu supaya tidak stres karena sedang mengandung anaknya.
![](http://up.pic.mangatoon.mobi/contribute/fiction/130912/markdown/4951927/1581087600148.jpg-original600webp?sign=c28e942b7dc5296f74eb7e1165d65f52&t=5e72b600)
Saat Ricko masuk, ia melihat punggung Intan yang kini memakai gaun berwarna hijau botol sedang dirias oleh tukang rias dari salon yang di panggil Ricko kemarin. Ricko duduk di tepi tempat tidur sambil menunggu Intan selesai di rias dan memainkan ponselnya. Tidak berapa lama Intan pun selesai dirias dan berbalik untuk bertanya pada Ricko.
![](http://up.pic.mangatoon.mobi/contribute/fiction/130912/markdown/4951927/1581087727498.jpg-original600webp?sign=b627546f51c044adfba692622c39e298&t=5e72b600)
“Gimana Mas? Cantik?” Tanya Intan pada Ricko. Ricko yang tadinya tertunduk memainkan ponselnya kini memandang Intan yang sedang menantikan jawabannya. Ricko tidak menyangka Intan akan secantik ini setelah dirias.
“I… iya.” Jawab Ricko terbata – bata karena takjub. Intan pun tersenyum karena puas dengan jawaban Ricko. Begitu juga dengan tukang riasnya ikut merasa lega karena Ricko suka dengan hasil karya tangannya.
“Ayo segera berangkat. Ini sudah siang.” Ajak Ricko seraya berdiri setelah melihat jam tangan di lengannya dan membetulkan letak jasnya. Intan pun bangkit dan berjalan ke arah Ricko lalu memeluk lengannya dan tersenyum.
Mereka berjalan bergandengan menuju garasi lalu masuk ke dalam mobil dan melajukan mobilnya ke sekolah Intan.
Sementara itu kedua pembantunya melihat kemesraan mereka merasa iri. Ani adalah janda beranak 1 yang sedang kuliah di sebuah universitas. Sedangkan Susi perawan tua yang belum menikah hingga usianya kini 35 tahun.
Di sekolah, Adit sedang membantu mempersiapkan persiapan untuk acara wisuda karena ia adalah ketua OSIS di sekolahnya. Ia juga mempersiapkan anggota band-nya karena ia akan menyanyikan sebuah lagu setelah acara wisuda selesai.
Ketika Ricko dan Intan sampai di sekolah, acara wisuda baru saja di mulai. Karena macet, sehingga Ricko dan Intan pun datang sedikit terlambat. Mereka segera memasuki gedung aula sekolah di mana acara wisuda diselenggarakan.
Semua mata melihat ke arah Intan dan Ricko yang jalan bergandengan seperti raja dan ratu. Karena hanya Intan yang datang ke sekolah membawa pasangannya. Apalagi semenjak gosip yang di buat Rossa, Intan menjadi terkenal karena Ricko akhirnya mengumumkan pernikahannya. Mereka pun duduk di kursi yang masih kosong lalu mengikuti acaranya hingga selesai.
Tidak berapa lama Adit naik ke atas panggung beserta anggota band-nya. Ia akan menyanyikan sebuah lagu yang ia ciptakan sendiri. Alunan musik pun mulai terdengar. Intan dan Ricko menyaksikannya. Tidak berapa lama terdengar suara Adit yang sedang bernyanyi. Mata Adit mencari - cari sosok Intan yang ia cintai selama ini.
Sing a song
Aku terasa mati ditinggal kekasih
Tak pernah terpikir ini bisa terjadi
Aku terasa pilu saat kau berlalu
Hilang semua kisah cinta dalam hatiku
Cintaku padamu tlah setinggi langit
Namun kau tak merasakan
Sayangku padamu kan ku ingat slalu
Biar ku bawa sendiri
Aku tak bisa menahan langkah kakimu
Aku tak bisa menahan kepergianmu
Kamu terlalu telah dengan yang lain
Untuk hidupmu nanti
Aku tak bisa menahan air mataku
Aku tak bisa menahan kesedihanku
Aku telah hancur hilang semua mimpiku
Rikco yang mendengar nyanyian Adit merasa tidak nyaman. Ia merasa Adit menyanyikan lagu itu untuk Intan. Ricko tahu Adit menyukai Intan sejak lama. Ia
sering memergoki Adit mendekati Intan. Sekarang Intan sudah menjadi istrinya, tentu saja ia merasa cemburu kalau istrinya di incar orang lain. Ia segera
memegang tangan Intan lalu berdiri mengajak Intan keluar ruangan aula.
"Ada apa Mas?" Tanya Intan merasa heran pada Ricko.
"Ayo pulang." Jawab Ricko sambil mengeluarkan kunci mobil dari sakunya.
"Tapi acaranya belum selesai Mas." Tolak Intan dan hendak masuk ke dalam aula lagi.
"Apa kamu menyukainya? kamu menyukai laki - laki itu?" Tanya Ricko sedikit emosional sambil memegang tangan Intan.
"Cemburumu tidak beralasan Mas." Balas Intan lalu menghentakkan tangan Ricko dan masuk kembali ke dalam aula.
Ricko pun merasa kesal lalu pergi ke area parkir dan menunggu Intan di dalam mobil. Ia tidak akan mengekang istri kecilnya itu supaya tidak stres karena sedang mengandung anaknya.
You'll Also Like
-
Weird Star Witch
Chapter 826 8 hours ago -
Villains of All Worlds: Starting with the Beautiful Vampire Bride
Chapter 135 10 hours ago -
Infinite entries? I become the Zerg Scourge!
Chapter 81 11 hours ago -
End of the World: The materials consumed by women are returned ten thousand times
Chapter 160 11 hours ago -
I'm in Marvel
Chapter 139 11 hours ago -
Family Rise: Start with Daily Intelligence
Chapter 260 12 hours ago -
Dantian has a little field
Chapter 333 12 hours ago -
Evil Path to Longevity, Start with Moving Blood and Bones
Chapter 572 12 hours ago -
My perfect apocalyptic life
Chapter 325 12 hours ago -
Destiny Villain: I can check the script of my life!
Chapter 662 12 hours ago