Di Paksa Menikah
Chapter 120 BAB 119
Sore hari Romi akhirnya tiba di rumah Ricko. Ia berharap yang membukakan pintu adalah intan. Tapi saat ia memencet bel rumah Ricko yang keluar adalah Susi. Romi pun bertanya – tanya siapa wanita yang baru ia lihat di rumah Ricko hari ini. Karena Ricko memang belum menceritakan pada Romi bahwa ia telah mengambil pembantu lagi.
“Mau cari siapa Mas?” Tanya Susi pada Romi dengan sopan.
“Pak Ricko, saya sudah ada janji tadi siang.” Jawab Romi dengan sopan.
“Silakan masuk Mas. Saya panggilkan Pak Ricko dulu.” Balas Susi mempersilakan Romi masuk dan duduk di sofa.
Setelah mempersilakan Romi masuk, Susi naik ke lantai atas dan menuju pintu kamar Ricko. Ia sudah tahu di mana kamar Ricko dan Intan karena tadi ia sudah membersihkan lantai atas saat ricko dan Intan pergi ke sekolah.
“Pak Ricko, ada tamu yang sedang mencari anda.” Ujar Susi setelah mengetuk pintu kamar Ricko.
Tidak berapa lama pintu kamar terbuka dan tampaklah Intan yang berantakan seperti bangun tidur. Intan mengucek matanya dan merapikan rambutnya yang berantakan lalu menguncirnya ke atas menampakkan lehernya yang putih bersih.
“Ada apa Mbak?” Tanya Intan saat melihat Susi di depan pintu kamarnya.
“Ada tamu yang mencari Pak Ricko Mbak.” Jawab Susi sopan.
“Siapa?” Tanya Intan lagi ingin tahu.
“Waduh nggak tahu Mbak. Tadi lupa tanya. Tapi katanya sudah janjian sama Pak Ricko tadi siang.” Jawab Susi lagi.
“Oh pasti itu Mas Romi. Ya sudah Mbak Susi tolong buatkan minum ya. Mas Ricko masih mandi. Biar saya yang menemui Mas Romi.” Balas Intan sambil menutup pintu kamarnya.
Susi pun mengiyakan dan mengikuti Intan menuruni tangga lalu pergi ke dapur. Sedangkan Intan segera menuju ruang tamu di mana Romi berada. Saat melihat Intan keluar, Romi merasa heran karena tubuh Intan yang mulai berisi dari pada sebelumya. Intan terlihat lebih gemuk dari waktu pertama mereka bertemu dulu.
“Hai Mas Romi, Mas Ricko-nya masih mandi. Tunggu sebentar ya?” Sapa Intan sambil duduk di sofa depan Romi dan tersenyum.
“Okey.” Balas Romi sambil tersenyum dan menatap Intan.
‘Kenapa semakin ke sini dia semakin cantik?’ Batin Romi. Ia memandangi Intan terus menerus hingga akhirnya Ricko datang.
“Ehm – ehm.” Gumam Ricko menyadarkan Romi lalu mengalihkan pandangannya dari Intan.
“Ayo masuk ke ruang kerjaku.” Ajak Ricko pada Romi. Romi pun berjalan mengikuti di belakang Ricko.
Intan pergi ke dapur untuk minum air putih dan memberitahu Susi untuk mengantar minuman ke ruang kerja Ricko di lantai atas. Setelah itu Intan kembali ke kamarnya untuk mandi.
Di dalam ruang kerja, Romi memberikan amplop berwarna coklat berisi uang 10 juta seperti yang di minta Ricko tadi siang. Ia juga memberikan berkas penting yang harus ditanda tangani Ricko hari ini.
“Masukkan masing – masing 2,5 juta ke dalam amplop ini.” Ujar Ricko sambil menyerahkan 2 buah amplop pada Romi yang ia ambil dari dalam laci.
“Ini untuk apa Rick?” Tanya Romi ingin tahu.
“Menggaji kedua pembantu baruku. Yang satu minta gaji di muka untuk membayar daftar ulang kuliah anaknya. Jadi aku gaji sekalian keduanya biar tidak ada rasa iri di antara mereka.” Balas Ricko sambil membuka berkas lalu membacanya.
“Oh jadi yang tadi itu pembantu baru kamu? Pantesan aku tidak pernah melihatnya.” Ujar Romi mulai paham sambil memasukkan uang ke dalam amplop yang diberikan Ricko.
“Iya. Aku mengambil sekaligus 2 supaya bisa menjaga Intan bergantian. Intan sekarang hamil.” Balas Ricko tanpa memandang Romi dan tetap fokus memandang ke arah berkasnya.
Romi mengernyitkan dahinya saat mendengar Intan hamil. Ia tidak menyangka Ricko benar – benar tega menghamili Intan yang masih sekolah.
Tidak berapa lama Susi masuk untuk mengantar minuman dan menaruhnya di atas meja kerja Ricko. Setelah itu ia keluar dan menutup kembali pintu ruang kerja Ricko.
Selain meminta berkas dan uang pada Romi, Ricko juga menanyakan persiapan pesta pernikahannya yang akan dilaksanakan beberapa hari lagi. Ia tidak mau ada yang kurang dalam pesta pernikahannya karena ia hanya ingin mengadakannya satu kali dalam seumur hidupnya.
“Mau cari siapa Mas?” Tanya Susi pada Romi dengan sopan.
“Pak Ricko, saya sudah ada janji tadi siang.” Jawab Romi dengan sopan.
“Silakan masuk Mas. Saya panggilkan Pak Ricko dulu.” Balas Susi mempersilakan Romi masuk dan duduk di sofa.
Setelah mempersilakan Romi masuk, Susi naik ke lantai atas dan menuju pintu kamar Ricko. Ia sudah tahu di mana kamar Ricko dan Intan karena tadi ia sudah membersihkan lantai atas saat ricko dan Intan pergi ke sekolah.
“Pak Ricko, ada tamu yang sedang mencari anda.” Ujar Susi setelah mengetuk pintu kamar Ricko.
Tidak berapa lama pintu kamar terbuka dan tampaklah Intan yang berantakan seperti bangun tidur. Intan mengucek matanya dan merapikan rambutnya yang berantakan lalu menguncirnya ke atas menampakkan lehernya yang putih bersih.
“Ada apa Mbak?” Tanya Intan saat melihat Susi di depan pintu kamarnya.
“Ada tamu yang mencari Pak Ricko Mbak.” Jawab Susi sopan.
“Siapa?” Tanya Intan lagi ingin tahu.
“Waduh nggak tahu Mbak. Tadi lupa tanya. Tapi katanya sudah janjian sama Pak Ricko tadi siang.” Jawab Susi lagi.
“Oh pasti itu Mas Romi. Ya sudah Mbak Susi tolong buatkan minum ya. Mas Ricko masih mandi. Biar saya yang menemui Mas Romi.” Balas Intan sambil menutup pintu kamarnya.
Susi pun mengiyakan dan mengikuti Intan menuruni tangga lalu pergi ke dapur. Sedangkan Intan segera menuju ruang tamu di mana Romi berada. Saat melihat Intan keluar, Romi merasa heran karena tubuh Intan yang mulai berisi dari pada sebelumya. Intan terlihat lebih gemuk dari waktu pertama mereka bertemu dulu.
“Hai Mas Romi, Mas Ricko-nya masih mandi. Tunggu sebentar ya?” Sapa Intan sambil duduk di sofa depan Romi dan tersenyum.
“Okey.” Balas Romi sambil tersenyum dan menatap Intan.
‘Kenapa semakin ke sini dia semakin cantik?’ Batin Romi. Ia memandangi Intan terus menerus hingga akhirnya Ricko datang.
“Ehm – ehm.” Gumam Ricko menyadarkan Romi lalu mengalihkan pandangannya dari Intan.
“Ayo masuk ke ruang kerjaku.” Ajak Ricko pada Romi. Romi pun berjalan mengikuti di belakang Ricko.
Intan pergi ke dapur untuk minum air putih dan memberitahu Susi untuk mengantar minuman ke ruang kerja Ricko di lantai atas. Setelah itu Intan kembali ke kamarnya untuk mandi.
Di dalam ruang kerja, Romi memberikan amplop berwarna coklat berisi uang 10 juta seperti yang di minta Ricko tadi siang. Ia juga memberikan berkas penting yang harus ditanda tangani Ricko hari ini.
“Masukkan masing – masing 2,5 juta ke dalam amplop ini.” Ujar Ricko sambil menyerahkan 2 buah amplop pada Romi yang ia ambil dari dalam laci.
“Ini untuk apa Rick?” Tanya Romi ingin tahu.
“Menggaji kedua pembantu baruku. Yang satu minta gaji di muka untuk membayar daftar ulang kuliah anaknya. Jadi aku gaji sekalian keduanya biar tidak ada rasa iri di antara mereka.” Balas Ricko sambil membuka berkas lalu membacanya.
“Oh jadi yang tadi itu pembantu baru kamu? Pantesan aku tidak pernah melihatnya.” Ujar Romi mulai paham sambil memasukkan uang ke dalam amplop yang diberikan Ricko.
“Iya. Aku mengambil sekaligus 2 supaya bisa menjaga Intan bergantian. Intan sekarang hamil.” Balas Ricko tanpa memandang Romi dan tetap fokus memandang ke arah berkasnya.
Romi mengernyitkan dahinya saat mendengar Intan hamil. Ia tidak menyangka Ricko benar – benar tega menghamili Intan yang masih sekolah.
Tidak berapa lama Susi masuk untuk mengantar minuman dan menaruhnya di atas meja kerja Ricko. Setelah itu ia keluar dan menutup kembali pintu ruang kerja Ricko.
Selain meminta berkas dan uang pada Romi, Ricko juga menanyakan persiapan pesta pernikahannya yang akan dilaksanakan beberapa hari lagi. Ia tidak mau ada yang kurang dalam pesta pernikahannya karena ia hanya ingin mengadakannya satu kali dalam seumur hidupnya.
You'll Also Like
-
Citizen Lord: Let me draw a card? I choose it myself!
Chapter 1033 22 hours ago -
Fairy Tail: Master eight types of dragon-slaying magic at the start!
Chapter 135 22 hours ago -
My son is obviously a playboy, how come he became the tiger of the empire?
Chapter 414 22 hours ago -
Conan's Landing Full Reputation
Chapter 255 22 hours ago -
Pokémon: Starting at the Silver Conference
Chapter 644 22 hours ago -
The God of Wealth: All men are my tools to cash in and become beautiful
Chapter 252 22 hours ago -
Was fired and opened a gourmet food store
Chapter 295 22 hours ago -
Samsara Paradise: Dream Weaver of Connections
Chapter 754 22 hours ago -
Konoha: Reforge the glory of Uchiha!
Chapter 147 22 hours ago -
Let them show their loyalty!
Chapter 572 22 hours ago