Di Paksa Menikah

Chapter 194. BAB 191

Melly mengambil compact disc yang ada di dalam kotak peninggalan Rita ; lalu memasukannya ke dalam video player yang ada di bawah televisi Intan. Setelah itu mereka bertiga menonton video yang dibuat Rita. Intan, Melly, dan Vina menanti detik-detik video itu muncul. Tidak lama kemudian muncullah sosok Rita di televisi Intan, sahabat yang selama ini menghindar yang entah apa penyebabnya sampai saat ini tidak ada yang tahu.

Hal pertama yang Rita lakukan di video itu adalah tersenyum. Rita membuat video itu di dalam kamanya dengan memangku bantal dia atas pahanya.

“Hai Vina, Melly, dan Intan … “ Sapa Rita dengan tersenyum.

“Saat kalian menonton video ini, pasti kalian sudah membaca surat dariku kan?” imbuhnya.

Intan, Melly, dan Vina menganggukkan kepalanya bersamaan.

“Maaf kalau selama ini aku menghindari kalian. Sejujurnya aku juga tidak ingin, tapi aku ingin memberikan kalian sebuah kejutan,” ucap Rita terputus.

“Aku punya pacar,” imbuhnya seraya berbisik dan menutupi sebagian bibirnya.

Intan, Melly, dan Vina terkejut akan fakta ini. Mereka bertiga mengerutkan dahinya tidak percaya akan pernyataan yang diungkapkan Rita.

“Kalian tahu sendiri, aku tidak pernah berpacaran. Ini pertama kalinya aku menjalin hubungan dengan seorang laki laki. Aku baru mengenalnya setelah masuk kuliah, tapi dia tidak kuliah melainkan sudah bekerja. Aku sangat senang sekali ada laki-laki yang menyukai dan mencintaiku,” ucap Rita dengan tersenyum bahagia.

“Kami sering jalan-jalan bersama. Dia membelikan apapun yang aku mau. Aku sangat bahagia tentunya karena ada seseorang yang menyayangiku. Suatu saat dia menciumku. Itu ciuman pertamaku. Aku baru tahu rasanya berciuman. Hingga akhirnya … kami melakukan hubungan suami istri. Entah setan apa yang merasuki kami. Awalnya aku menyesal karena dia telah merenggut kegadisanku, tapi lama-lama kami menjadi terbiasa melakukannya. aku menikmati kenikmatan yang belum pernah aku rasakan. Dia berjanji akan menikahiku,” tutur Rita menjelaskan tentang kekasih barunya.

“Hingga akhirnya … aku hamil. Aku memberitahunya dan dia mau menikahiku. Aku sangat bahagia. Dia izin padaku untuk pulang ke kotanya karena di sini dia merantau untuk mencari kerja. Satu minggu aku tidak mendengar kabarnya. Ponselnya pun tidak bisa dihubungi. Aku sangat khawatir dan perasaanku tidak enak. Hingga akhirnya aku mendengar kabar bahwa di mengalami kecelakaan saat perjalanan menuju ke kotanya dan dia meninggal,” ucap Rita dan mulai menangis. Rita menutupi bibirnya yang bergetar dan air matanya pun mulai mengalir dari matanya.

“Astaga … “ ucap Intan, Vina, dan Melly bersamaan seraya menutupi bibirnya karena terkejut.

“Aku bingung harus bagaimana. Aku hamil dan belum menikah. Ayah dari calon anakku juga telah tiada. Tidak akan ada laki-laki yang mau menerima kami. Masa depanku sudah hancur. Setelah beberapa hari aku berpikir, aku pun memutuskan untuk menyusulnya ke surga,” ucap Rita di sela tangisnya.

“Maafkan aku yang tidak jujur pada kalian. Sebelum pergi aku membuat video ini untuk berterus terang pada kalian. Semoga kalian memaafkanku. Aku menyayangi kalian,” imbuh Rita dengan air mata mengalir dari pelupuk matanya.

Intan, Vina, dan Melly pun menangis tersedu-sedu mendengarnya. Mereka tidak menyangka Rita akan melakukan hal ini tanpa sepengetahuan mereka.

“Untuk Melly dan Vina, aku harap kalian tidak melakukan hal bod*h seperti yang aku lakukan. Cukup diriku saja yang melakukannya dan mengalami ini. Aku harap kalian hidup bahagia dengan pasangan kalian masing-masing suatu hari nanti,” pesan Rita pada kedua sahabatnya yang masih lajang.

“Untuk Intan … aku sangat iri sekali denganmu. Hidupmu sangat sempurna. Kamu cantik, suamimu tampan dan kaya. Pasangan yang sangat serasi. Dan sekarang kamu hamil, bahkan Tuhan sangat menyayangimu dengan menganugerahkan bayi kembar di rahimmu. Aku akan berdoa dan meminta pada Tuhan supaya kamu bisa melahirkan dengan lancar. Aku juga akan berdoa semoga rumah tanggamu langgeng hingga kakek nenek dan hanya maut yang memisahkan kalian,” ucap Rita mendoakan Intan dengan lirih seraya mengusap air matanya.

“Rita … “ panggil Intan dengan histeris dan berderai air mata. Melly dan Vina memeluknya. Kini mereka saling berpelukan dan menangis bersama-sama.

“Selamat tinggal. Sampai kapanpun aku akan menyanyangi kalian sahabat-sahabatku. Aku tunggu kalian di surga,” pamit Rita dengan mata sembab dan seulas senyum untuk yang terakhir kalinya. Video pun berakhir.

Tidak lama kemudian Intan pingsan di pelukan Vina dan Melly.

***

Jangan lupa Like dan Vote yang banyak ya, biar semangat updatenya. ;_

Yang kemarin tanya instagram saya > @sifa.syafii (jangan salah eja ya)

Terima kasih sudah menunggu dengan sabar, yang tidak sabar tidak terima kasih. Hehe

Tap the screen to use advanced tools Tip: You can use left and right keyboard keys to browse between chapters.

You'll Also Like