Di Paksa Menikah
Chapter 20 BAB 20
Malam hari Ricko turun dari kamarnya. Suasana rumah sangat sepi. Ia pun membuka kamar Intan dan tampaklah Intan sedang belajar karena besok try out. Ricko pun masuk dan duduk di tepi ranjang Intan.
"Ntan..." Panggil Ricko.
"Hmmm..." Sahut Intan tanpa menoleh ke Ricko tetap fokus membaca bukunya di meja belajar.
"Kamu sudah makan?" Tanya Ricko.
"Belum." Jawab Intan singkat.
"Ayo makan di luar." Ajak Ricko.
"Kemana?" Tanya Intan masih fokus ke bukunya. Ricko pun mendekati Intan lalu menutup bukunya dan menarik tangannya. Intan pun menurut saja karena memang perutnya sudah lapar. Ricko mengajaknya masuk ke dalam mobil lalu melajukan mobilnya ke jalan raya. Setelah 20 menit perjalanan akhirnya Ricko memarkirkan mobilnya di sebuah rumah makan yang menjual berbagai macam olahan seafood.
"Nggak alergi seafood kan?" Tanya Ricko saat akan membuka pintu mobil.
"Enggak Mas." Jawab Intan lalu membuka pintu mobil dan keluar mengikuti Ricko. Setelah itu mereka duduk dan pelayan pun menghampiri mereka.
"Silahkan... ini menunya..." Sapa pelayan sambil menaruh buku menu di depan Ricko dan Intan.
"Kamu pesan apa?" Tanya Ricko pada Intan.
"Terserah as Ricko aja." Jawab Intan pasrah.
"Mbak pesan 1 porsi kepiting jumbo saos plus 2 porsi nasi. Minumnya 2 es jeruk. Itu saja." Pesan Ricko pada pelayan. Pelayan itu pun pergi setelah mencatat dan mengulang pesanan Ricko.
"Kenapa?" Tanya Ricko pada Intan yang dari tadi terlihat diam.
"Apanya mas?" Tanya Intan balik.
"Kenapa diam?" Tanya Ricko.
"Mengingat - ingat yang aku baca tadi. Besok aku try out jadi malam ini aku harus belajar." Jawab Intan jujur. Ricko pun berdiri dan berjalan ke arah kasir lalu mengucapkan sesuatu yang Intan tidak bisa mendengarnya. Setelah itu Ricko duduk kembali ke mejanya.
20 menit kemudian pesanan mereka datang berupa bungkusan.
"Ayo pulang." Ajak Ricko sambil membawa makanannya.
"Lo Mas, nggak jadi makan disini?" Tanya Intan heran.
"Nggak. Kita makan di rumah saja." Balas Ricko sambil berjalan keluar. Intan mengikuti di belakang Ricko.
Sesampainya di rumah Intan mengeluarkan makanan dari bungkusnya lalu menaruhnya di atas meja makan. Ricko membuka kepiting itu lalu mengambil dagingnya dan menaruh di piring Intan.
"Makanlah setelah itu belajar lagi!" Perintah Ricko menyuruh Intan makan. Intan pun memakannya hingga nasinya habis. Setelah itu ia masuk ke dalam kamarnya untuk melanjutkan belajarnya. Ricko pun makan sendirian setelah kepergian Intan.
Setelah makan Ricko masuk ke kamar Intan dan melihat Intan tertidur di meja belajarnya. Ia merasa kasihan lalu memindahkan Intan ke tempat tidur dengan menggendongnya. Setelah membaringkan Intan di ranjang, Ricko menyelimutinya dan ikut berbaring di sampingnya. Ricko memandangi wajah Intan yang tertidur dengan lelapnya. Lalu menyingkirkan rambut yang menutupi wajahnya.
'Cantik juga. Mandiri dan tidak manja. Bisa segalanya. Sekarang dia istriku.' Batin Ricko lalu mencium kening Intan. Ricko pun tidur di kamar Intan lagi.
Ke esokan harinya Intan bangun jam lima pagi. Ia melihat Ricko tidur di sampingnya. Ia pun bertanya - tanya kenapa Ricko bisa tidur di kamarnya.
"Mas... Mas Ricko bangun!" Panggil Intan sambil menggoyang - goyang tubuh Ricko. Ricko pun membuka matanya.
"Ada apa?" Tanya Ricko sambil mengucek matanya.
"Kenapa tidur disini?" Tanya Intan.
"Tadinya mau nemenin kamu belajar. Tapi kamu ketiduran. Jadi aku nemenin kamu tidur sekalian." Jawab Ricko sekenanya. Intan pun mengingat - ingat kejadian semalam dan dia memang ingat kalau ia tertidur di meja belajar.
"Mas Ricko mindahin aku ke ranjang?" Tanya Intan penasaran.
"Iya." Jawab Ricko singkat karena merasa masih mengantuk.
"Makasih Mas. Oh iya aku kesiangan. pagi ini aku nggak masak." Ucap Intan lalu bangun dan berlari ke kamar mandi.
"Ntan..." Panggil Ricko.
"Hmmm..." Sahut Intan tanpa menoleh ke Ricko tetap fokus membaca bukunya di meja belajar.
"Kamu sudah makan?" Tanya Ricko.
"Belum." Jawab Intan singkat.
"Ayo makan di luar." Ajak Ricko.
"Kemana?" Tanya Intan masih fokus ke bukunya. Ricko pun mendekati Intan lalu menutup bukunya dan menarik tangannya. Intan pun menurut saja karena memang perutnya sudah lapar. Ricko mengajaknya masuk ke dalam mobil lalu melajukan mobilnya ke jalan raya. Setelah 20 menit perjalanan akhirnya Ricko memarkirkan mobilnya di sebuah rumah makan yang menjual berbagai macam olahan seafood.
"Nggak alergi seafood kan?" Tanya Ricko saat akan membuka pintu mobil.
"Enggak Mas." Jawab Intan lalu membuka pintu mobil dan keluar mengikuti Ricko. Setelah itu mereka duduk dan pelayan pun menghampiri mereka.
"Silahkan... ini menunya..." Sapa pelayan sambil menaruh buku menu di depan Ricko dan Intan.
"Kamu pesan apa?" Tanya Ricko pada Intan.
"Terserah as Ricko aja." Jawab Intan pasrah.
"Mbak pesan 1 porsi kepiting jumbo saos plus 2 porsi nasi. Minumnya 2 es jeruk. Itu saja." Pesan Ricko pada pelayan. Pelayan itu pun pergi setelah mencatat dan mengulang pesanan Ricko.
"Kenapa?" Tanya Ricko pada Intan yang dari tadi terlihat diam.
"Apanya mas?" Tanya Intan balik.
"Kenapa diam?" Tanya Ricko.
"Mengingat - ingat yang aku baca tadi. Besok aku try out jadi malam ini aku harus belajar." Jawab Intan jujur. Ricko pun berdiri dan berjalan ke arah kasir lalu mengucapkan sesuatu yang Intan tidak bisa mendengarnya. Setelah itu Ricko duduk kembali ke mejanya.
20 menit kemudian pesanan mereka datang berupa bungkusan.
"Ayo pulang." Ajak Ricko sambil membawa makanannya.
"Lo Mas, nggak jadi makan disini?" Tanya Intan heran.
"Nggak. Kita makan di rumah saja." Balas Ricko sambil berjalan keluar. Intan mengikuti di belakang Ricko.
Sesampainya di rumah Intan mengeluarkan makanan dari bungkusnya lalu menaruhnya di atas meja makan. Ricko membuka kepiting itu lalu mengambil dagingnya dan menaruh di piring Intan.
"Makanlah setelah itu belajar lagi!" Perintah Ricko menyuruh Intan makan. Intan pun memakannya hingga nasinya habis. Setelah itu ia masuk ke dalam kamarnya untuk melanjutkan belajarnya. Ricko pun makan sendirian setelah kepergian Intan.
Setelah makan Ricko masuk ke kamar Intan dan melihat Intan tertidur di meja belajarnya. Ia merasa kasihan lalu memindahkan Intan ke tempat tidur dengan menggendongnya. Setelah membaringkan Intan di ranjang, Ricko menyelimutinya dan ikut berbaring di sampingnya. Ricko memandangi wajah Intan yang tertidur dengan lelapnya. Lalu menyingkirkan rambut yang menutupi wajahnya.
'Cantik juga. Mandiri dan tidak manja. Bisa segalanya. Sekarang dia istriku.' Batin Ricko lalu mencium kening Intan. Ricko pun tidur di kamar Intan lagi.
Ke esokan harinya Intan bangun jam lima pagi. Ia melihat Ricko tidur di sampingnya. Ia pun bertanya - tanya kenapa Ricko bisa tidur di kamarnya.
"Mas... Mas Ricko bangun!" Panggil Intan sambil menggoyang - goyang tubuh Ricko. Ricko pun membuka matanya.
"Ada apa?" Tanya Ricko sambil mengucek matanya.
"Kenapa tidur disini?" Tanya Intan.
"Tadinya mau nemenin kamu belajar. Tapi kamu ketiduran. Jadi aku nemenin kamu tidur sekalian." Jawab Ricko sekenanya. Intan pun mengingat - ingat kejadian semalam dan dia memang ingat kalau ia tertidur di meja belajar.
"Mas Ricko mindahin aku ke ranjang?" Tanya Intan penasaran.
"Iya." Jawab Ricko singkat karena merasa masih mengantuk.
"Makasih Mas. Oh iya aku kesiangan. pagi ini aku nggak masak." Ucap Intan lalu bangun dan berlari ke kamar mandi.
You'll Also Like
-
Weird Star Witch
Chapter 826 2 hours ago -
Villains of All Worlds: Starting with the Beautiful Vampire Bride
Chapter 135 4 hours ago -
Infinite entries? I become the Zerg Scourge!
Chapter 81 5 hours ago -
End of the World: The materials consumed by women are returned ten thousand times
Chapter 160 5 hours ago -
I'm in Marvel
Chapter 139 5 hours ago -
Family Rise: Start with Daily Intelligence
Chapter 260 6 hours ago -
Dantian has a little field
Chapter 333 6 hours ago -
Evil Path to Longevity, Start with Moving Blood and Bones
Chapter 572 6 hours ago -
My perfect apocalyptic life
Chapter 325 6 hours ago -
Destiny Villain: I can check the script of my life!
Chapter 662 6 hours ago