Di Paksa Menikah

Chapter 75 BAB 75

Di dalam mobil Intan terdiam dengan wajah cemberut. Dari tadi Ricko belum mengucapkan "selamat" padanya. Padahal Intan sudah menunggu - nunggu dari tadi.

Dalam perjalanan pulang Ricko berhenti pada sebuah toko bunga. Ia turun meninggalkan Intan di dalam mobil.

"Oh Mas Ricko mau beliin aku bunga?" Gumam Intan senang. Ia senyum - senyum sendiri di dalam mobil.

Sepuluh menit kemudian Ricko keluar dari toko dengan membawa sebuah buket bunga.

Intan senang melihatnya. Tapi sayang Ricko tidak memberikan bunga itu padanya, tapi menaruh di kursi penumpang belakang. Intan semakin kesal. Ricko juga tidak berkata apa - apa dari tadi.

'Nggak romantis. Nggak perhatian.' Batin Intan kesal.

Sesampainya di rumah Intan segera keluar dari mobil dan masuk ke dalam rumah. Ricko mengejarnya sambil membawa bunga yang ia beli tadi. Saat sampai di ruang tengah Ricko menarik tangan Intan dari belakang.

"Hey kenapa buru - buru?" Tanya Ricko saat Intan sudah menghentikan langkah kakinya. Intan tidak menjawabnya. Hanya memandang Ricko dengan wajah cemberut.

"Selamat atas kelulusan mu..." Ucap Ricko sambil tersenyum dan memberikan buket bunga pada Intan. Intan menerimanya tapi masih kecewa.

"Kenapa nggak dari tadi sich?" Ucap Intan kesal.

"Aku kan sedang mengemudi." Jawab Ricko.

"Sebelumnya kan bisa?" Balas Intan.

"Aku ingin segera sampai di rumah. Ayo berfoto dulu." Ajak Ricko pada Intan. Ia menyalakan timer pada ponselnya lalu menaruhnya di meja.

![](http://up.pic.mangatoon.mobi/contribute/fiction/130912/markdown/4951927/1577794963452.jpg-original600webp?sign=1ea1966e5af22fe8668f2103f9429b7e&t=5e72b600)

Setelah Intan berganti pakaian, Ricko mengajak Intan untuk mengurus paspor di kantor imigrasi. Dengan kekuatan uang semuanya berjalan dengan cepat dan lancar.

"Yey akhirnya aku bisa ke luar negri." Seru Intan ketika sudah masuk ke dalam mobil sambil memeluk paspor nya.

"Norak!" Balas Ricko sambil menyalakan mobilnya.

"Biarin!" Balas Intan sewot.

Ke esokan harinya lagi - lagi Ricko turun tidak menggunakan pakaian kerjanya. Intan pun bertanya - tanya ada apalagi hari ini.

"Mas Ricko nggak kerja?" Tanya Intan sambil mengambilkan makanan untuk Ricko.

"Enggak. Hari ini aku mau kita melakukan foto prewedding." Jawab Ricko lalu menyeruput kopinya yang di sediakan Intan di meja makan.

"Hari ini? Kok nggak kasih tahu aku dari kemarin mas?" Tanya Intan.

"Ini rencananya juga dadakan." Jawab Ricko.

Setelah sarapan Ricko mengajak Intan ke studio photo untuk melakukan foto prewedding. Karena sebentar lagi bulan ramadhan jadi Ricko mempercepat semua persiapan pesta pernikahannya.

Karena Ricko tidak membuat janji terlebih dahulu sehingga studio tidak melakukan persiapan apapun untuk mereka.

"Mau memilih tema apa Pak?" Tanya pegawai studio.

"Action." Jawab Ricko karena ia sangat menyukai film action.

"Nggak... nggak... nggak. Nggak boleh. Aku maunya dokter - dokteran." Ujar Intan.

"Nggak bisa. Aku sukanya film action. Jadi aku mau temanya seperti film action." Balas Ricko.

"Jadi ini pilih yang mana? Action atau kesehatan?" Tanya pegawai studio memastikan.

"Ya sudah dua - duanya saja." Jawab Ricko sedikit kesal.

Ricko sangat menyukai film action, jadi ia memilih tema foto preweddingnya adalah seperti film action. Sedangkan Intan menyukai yang berbau dengan tenaga kesehatan. Ia ingin temanya seperti dokter dan perawat. Karena keinginan mereka berbeda, sehingga foto prewedding mereka kali ini terbagi menjadi dua.

Pegawai studio di buat repot oleh keinginan mereka. Apalagi tanpa ada hujan dan angin mereka tiba - tiba datang tanpa pemberitahuan sebelumnya. Akhirnya mau tidak mau Ricko dan Intan harus menunggu sampai persiapan untuk pemotretan selesai di siapkan.

![](http://up.pic.mangatoon.mobi/contribute/fiction/130912/markdown/4951927/1577794963456.jpg-original600webp?sign=69f847d34a07b59a8cb505b81a10038d&t=5e72b600)

Tap the screen to use advanced tools Tip: You can use left and right keyboard keys to browse between chapters.

You'll Also Like