Di Paksa Menikah

Chapter 80 BAB 80

Sesampainya di Bandara Indonesia Intan merasa sangat lemas. Sebelum naik pesawat tadi ia sudah muntah berkali - kali. Ricko merasa sangat kasihan dengan Intan. Setelah turun dari pesawat, ia segera mengajak Intan naik taksi untuk pulang ke rumah.

Setelah sampai di rumah Intan segera merebahkan tubuhnya di tempat tidur. Ricko memesankan makanan di aplikasi G-food untuk mengisi perut Intan yang kosong.

"Lain kali tidak usah ikut ke Singapura. Sepertinya kamu tidak bisa naik pesawat." Ujar Ricko sambil duduk di tepi ranjang.

"Hmmmm. Aku mau tidur. Mas Ricko mandi sana. Bau nya bikin aku mual." Balas Intan lalu menarik selimut dan memejamkan matanya.

"Masa' sih aku bau? Perasaan sama saja seperti biasanya." Gumam Ricko sambil menciumi ketiaknya. Setelah itu masuk ke dalam kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya.

Setelah Ricko mandi dan berganti pakaian, tidak berapa lama anggota G- food datang dengan membawa makanan di tangannya. Setelah menerima makanan, Ricko pergi ke dapur lalu memindahkannya ke piring dan membawanya ke kamar.

"Ntan... Bangun..." Panggil Ricko membangunkan Intan supaya makan. Intan pun membuka matanya.

"Ada apa Mas?" Tanya Intan sambil mengernyitkan dahinya.

"Ayo makan dulu..." Jawab Ricko. Intan pun duduk dan melihat makanan di piring yang di pegang Ricko dan tampaklah nasi dengan kuah soto.

"Aku nggak mau. Aku lagi pengen nasi goreng Mas..." Rengek Intan.

"Ini sudah malam. Biasanya kamu suka soto? Ayo aku suapi buka mulutmu!" Balas Ricko. Intan pun membuka mulutnya dan memakan soto itu di suapi Ricko.

Setelah makan dan menyuapi Intan, Ricko segera tidur karena besok harus bekerja.

Ke esokan harinya sebelum berangkat ke perusahaan, Ricko mengantar Intan ke rumah Pak Bambang agar tidak sendirian di rumah. Kebetulan Sita ada di rumah karena sudah memasuki liburan smester.

"Hai kakak ipar..." Sapa Sita saat melihat Intan turun dari mobil bersama Ricko.

"Hai juga..." Balas Intan sambil tersenyum.

"Dia adikku. Namanya Sita." Ujar Ricko menjelaskan.

"Intan..."Ucap Intan memperkenalkan dirinya pada Sita sambil mengulurkan tangannya. Sita pun membalasnya sambil tersenyum.

Tidak berapa lama Ricko berangkat ke perusahaan setelah Sita mengajak Intan masuk ke dalam rumah.

Kini mereka berdua sedang duduk di ruang keluarga sambil menonton televisi. Intan merasa canggung karena mereka berdua sama - sama saling diam. Intan pun memulai pembicaraan.

"Kamu umur berapa?" Tanya Intan pada Sita. Yang Intan tahu Sita sudah kuliah, jadi otomatis umur Sita lebih tua dari Intan. Intan bingung harus memanggilnya apa.

"20 Kak." Jawab Sita sambil tersenyum.

"Jangan panggil 'kak' dong. Umurku masih 18." Balas Intan.

"Kan Kak Intan istri nya Kak Ricko sekarang. Berarti sekarang Kak Intan kakak iparku." Jelas Sita.

"Iya juga sich. Hehehe." Balas Intan sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal.

"Kak Intan, enak nggak sih menikah muda?" Tanya Sita penasaran.

"Gimana ya? Enak nggak enak sich sebenarnya. Untungnya Mas Ricko orangnya baik. Jadi aku tidak terlalu merasa sedih dan tertekan. Kamu tahu sendiri kan aku menikah karena dipaksa. Bahkan aku belum lulus SMA." Jawab Intan sambil menerawang kejadian beberapa bulan lalu dimana ia tiba - tiba dinikahkan dengan Ricko tanpa tahu calon suaminya terlebih dahulu.

"Apa Kak Intan dan Kak Ricko sudah anu juga?" Tanya Sita to the point.

"Anu apa?" Tanya Intan bingung.

"Itu loch... bercinta." Bisik Sita di telinga Intan. Wajah Intan pun memerah merasa malu mendengar ucapan Sita.

"Rahasia." Jawab Intan sambil tersenyum.

"Hahahaha." Sita tertawa. Intan pun ikut tertawa juga.

------------------------------------------------

CAST PEMERAN FIGURAN

SITA

![](http://up.pic.mangatoon.mobi/contribute/fiction/130912/markdown/4951927/1578407813806.jpg-original600webp?sign=2e1dd66071b3ff95da70c84fcef2d001&t=5e72b600)

Tap the screen to use advanced tools Tip: You can use left and right keyboard keys to browse between chapters.

You'll Also Like