Istri Manja Tuan Kusuma
Chapter 1 Pertemuan pertama
Pagi-pagi sekali Gina sudah bangun dan melakukan aktivitas paginya sebelum ke kantor yaitu joging.. Tiba-tiba teleponnya berdering
"Halo, iya Kek, apa tidak bisa lain kali saja?
hari ini Gina sibuk dan kemungkinan akan lembur" Gina menjawab telepon dan memberi alasan pada kakeknya untuk tidak bertemu dengan orang yg akan dikenalkan dengannya.
"Pokoknya kamu harus datang ke restoran X pada pukul 5 sore, dia akan menunggumu disana. Kakek tidak menerima alasan apapun" kata sang kakek Dirga Sanjaya
"Baiklah kek kalau begitu, ya sudah kek, sudah dulu ya, Gina mau siap-siap ke kantor" jawab Gina dengan nada malasnya
"Baiklah hati-hati"
"iya kek"
Gina pun beranjak mandi dan bersiap untuk pergi ke kantor
Gina merupakan Manajer di Glory internasional, salah satu perusahaan terkemuka di Indonesia
Setibanya dikantor dia menerima telepon dari sahabat baiknya Angel
"Halo Gina, tar sore jemput gue dibandara" Kata Angel ketika Gina mengangkat telpnya
"Lo ga usah teriak, sakit kuping gue"
ko lo udah balik? lo kabur dari Hengky ya?" sahut Gina
"Sorry,, Iya gue tinggalin Hengky di Bangkok, pokoknya jemput w dibandara jangan sampai telat!
"Jam berapa kira-kira lo nyampe?" tanya Gina
"Jam 7 malem kayanya" jawab Angel
"Ok, Tar aku jemput"
"ok sampai ketemu tar malem ya, bye" kata Angel
"Oke, bye" jawab Gina sebelum menutup telepon dan mulai bekerja
Sore hari sebelum jam pulang kerja kakek menelphon lagi dan mengingatkan Gina.
Alhasil Gina pergi ke restoran tersebut.
Setibanya disana sudah duduk seorang pria tampan, yg sedang melakukan panggilan telpon sambil mengesap kopi. Dengan anggukan dan lambaian tangan dia mengisyaratkan Gina untuk duduk.
Badan proporsional, kulit putih dan hidung mancung memberikan kharisma tersendiri bagi sang pria.
Mereka pun mulai memperkenalkan nama masing - masing
"Hai, saya Gina"
"Saya Yudha, mau sekalian pesan minum atau cake?" Tanya Yudha sambil memberikan lambaian tangan sebagai isyarat untuk memanggil pelayan
"Latte 1 ya" Pesan Gina kepada pelayan yg telah dipanggil Yudha
"Baik, silahkan ditunggu" ucap sang pelayan
Tak lama hujan pun turun, gerimis yg terdengar merdu namun seperti mengiris hati Gina. Gina pun terus menatap keluar jendela, memperhatikan cuaca sore hari yg kelam dan gelap.
"Apa yg indah dari hujan dan cuaca seperti ini?" kata Yudha yang langsung menyadarkan Gina dari lamunannya
"Ah tidak, hanya saja hujan sepertinya membuat hati terasa tenang"
"Ini hanyalah sebuah cuaca yg selalu berubah-ubah. Apa yang menarik dari itu? " Ucap Yudha sambil mengesap kopinya
Pelayan pun datang membawa pesanan Gina
Gina yg tiba-tiba teringat kenangan lama membuatnya menggenggam gelas kopi dengan begitu kuat dan tangan yang gemetar membuat kopi tumpah ke tangannya
"Ahh,," Pekik Gina yabg merasakan panas ditangannya
"Hati-hati" Yudha pun merespon cepat dengan menarik tangan Gina yg terkena tumpahan kopi dan memutupinya dengan sapu tangan.
"Apa kamu baik-baik saja? " Tanya Yudha yang terlihat khawatir
"iya tidak apa, nanti tiba diapartemen akan langsung saya kasih obat untuk luka bakar"
Jawab Gina, dia tidak merasa tangannya sakit
Namun Yuda terus memperhatikan tangan Gina yg mulai memerah, diraihnya tas Gina dan mulai menariknya untuk bangun
"Kita mau kemana?" tanya Gina
"Kerumah sakit, kalau terlambat akan ada bekas luka bakar nantinya" Jawab Yuda
Asisten Yudha sudah menunggu didepan restoran dengan mobilnya.
Mereka pun bergegas kerumah sakit terdekat..
Setibanya dirumah sakit dokter langsung memeriksa Gina dan mengatakan kalau luka Gina tidak terlalu parah, tentu saja karena cepat ditangani kalau tidak, akan ada bekas luka nantinya..
Mereka pun beranjak pergi dari rumah sakit sambil menunggu asisten Yuda yg mengambil resep obat. Kemudian telpon Gina berdering
"Hallo"
"Gin, lo dimana?
gue udah nyampe bandara nich, ko ga liat lo sich?" Tanya Angel begitu telp tersambung
"Ah iya, gue lupa.. Tunggu sebentar gue langsung berangkat kesana" Jawab Gina
"Ok cepetan" Jawab Angel sambil menutup telepon
"Maaf Yudha, saya harus menjemput teman saya dibandara.
Terima kasih telah mengantar saya kerumah sakit, lain kali kita ketemu lagi"
kata Gina sambil berlari meninggalkan Yuda
Yuda hanya tersenyum sambil melihat Gina
Dan Hendri asisten Yuda bingung melihat bosnya yg dingin tiba-tiba tersenyum kepada seorang perempuan sambil memegang bungkusan obat yang baru saja diambil
"Tuan, obat nona Gina belum sempat diberikan" kata Hendri
"Berikan padaku, akan kuberikan nanti saat bertemu kembali"
"Halo, iya Kek, apa tidak bisa lain kali saja?
hari ini Gina sibuk dan kemungkinan akan lembur" Gina menjawab telepon dan memberi alasan pada kakeknya untuk tidak bertemu dengan orang yg akan dikenalkan dengannya.
"Pokoknya kamu harus datang ke restoran X pada pukul 5 sore, dia akan menunggumu disana. Kakek tidak menerima alasan apapun" kata sang kakek Dirga Sanjaya
"Baiklah kek kalau begitu, ya sudah kek, sudah dulu ya, Gina mau siap-siap ke kantor" jawab Gina dengan nada malasnya
"Baiklah hati-hati"
"iya kek"
Gina pun beranjak mandi dan bersiap untuk pergi ke kantor
Gina merupakan Manajer di Glory internasional, salah satu perusahaan terkemuka di Indonesia
Setibanya dikantor dia menerima telepon dari sahabat baiknya Angel
"Halo Gina, tar sore jemput gue dibandara" Kata Angel ketika Gina mengangkat telpnya
"Lo ga usah teriak, sakit kuping gue"
ko lo udah balik? lo kabur dari Hengky ya?" sahut Gina
"Sorry,, Iya gue tinggalin Hengky di Bangkok, pokoknya jemput w dibandara jangan sampai telat!
"Jam berapa kira-kira lo nyampe?" tanya Gina
"Jam 7 malem kayanya" jawab Angel
"Ok, Tar aku jemput"
"ok sampai ketemu tar malem ya, bye" kata Angel
"Oke, bye" jawab Gina sebelum menutup telepon dan mulai bekerja
Sore hari sebelum jam pulang kerja kakek menelphon lagi dan mengingatkan Gina.
Alhasil Gina pergi ke restoran tersebut.
Setibanya disana sudah duduk seorang pria tampan, yg sedang melakukan panggilan telpon sambil mengesap kopi. Dengan anggukan dan lambaian tangan dia mengisyaratkan Gina untuk duduk.
Badan proporsional, kulit putih dan hidung mancung memberikan kharisma tersendiri bagi sang pria.
Mereka pun mulai memperkenalkan nama masing - masing
"Hai, saya Gina"
"Saya Yudha, mau sekalian pesan minum atau cake?" Tanya Yudha sambil memberikan lambaian tangan sebagai isyarat untuk memanggil pelayan
"Latte 1 ya" Pesan Gina kepada pelayan yg telah dipanggil Yudha
"Baik, silahkan ditunggu" ucap sang pelayan
Tak lama hujan pun turun, gerimis yg terdengar merdu namun seperti mengiris hati Gina. Gina pun terus menatap keluar jendela, memperhatikan cuaca sore hari yg kelam dan gelap.
"Apa yg indah dari hujan dan cuaca seperti ini?" kata Yudha yang langsung menyadarkan Gina dari lamunannya
"Ah tidak, hanya saja hujan sepertinya membuat hati terasa tenang"
"Ini hanyalah sebuah cuaca yg selalu berubah-ubah. Apa yang menarik dari itu? " Ucap Yudha sambil mengesap kopinya
Pelayan pun datang membawa pesanan Gina
Gina yg tiba-tiba teringat kenangan lama membuatnya menggenggam gelas kopi dengan begitu kuat dan tangan yang gemetar membuat kopi tumpah ke tangannya
"Ahh,," Pekik Gina yabg merasakan panas ditangannya
"Hati-hati" Yudha pun merespon cepat dengan menarik tangan Gina yg terkena tumpahan kopi dan memutupinya dengan sapu tangan.
"Apa kamu baik-baik saja? " Tanya Yudha yang terlihat khawatir
"iya tidak apa, nanti tiba diapartemen akan langsung saya kasih obat untuk luka bakar"
Jawab Gina, dia tidak merasa tangannya sakit
Namun Yuda terus memperhatikan tangan Gina yg mulai memerah, diraihnya tas Gina dan mulai menariknya untuk bangun
"Kita mau kemana?" tanya Gina
"Kerumah sakit, kalau terlambat akan ada bekas luka bakar nantinya" Jawab Yuda
Asisten Yudha sudah menunggu didepan restoran dengan mobilnya.
Mereka pun bergegas kerumah sakit terdekat..
Setibanya dirumah sakit dokter langsung memeriksa Gina dan mengatakan kalau luka Gina tidak terlalu parah, tentu saja karena cepat ditangani kalau tidak, akan ada bekas luka nantinya..
Mereka pun beranjak pergi dari rumah sakit sambil menunggu asisten Yuda yg mengambil resep obat. Kemudian telpon Gina berdering
"Hallo"
"Gin, lo dimana?
gue udah nyampe bandara nich, ko ga liat lo sich?" Tanya Angel begitu telp tersambung
"Ah iya, gue lupa.. Tunggu sebentar gue langsung berangkat kesana" Jawab Gina
"Ok cepetan" Jawab Angel sambil menutup telepon
"Maaf Yudha, saya harus menjemput teman saya dibandara.
Terima kasih telah mengantar saya kerumah sakit, lain kali kita ketemu lagi"
kata Gina sambil berlari meninggalkan Yuda
Yuda hanya tersenyum sambil melihat Gina
Dan Hendri asisten Yuda bingung melihat bosnya yg dingin tiba-tiba tersenyum kepada seorang perempuan sambil memegang bungkusan obat yang baru saja diambil
"Tuan, obat nona Gina belum sempat diberikan" kata Hendri
"Berikan padaku, akan kuberikan nanti saat bertemu kembali"
You'll Also Like
-
Fairy tale: Little Red Riding Hood's wolf mentor
Chapter 209 4 hours ago -
Naruto: Uchiha is not the Raikage!
Chapter 139 4 hours ago -
Mount and Blade System: Start from Pioneer Lords
Chapter 319 5 hours ago -
Myth Card Supplier: Nezha the Third Prince
Chapter 551 6 hours ago -
Gensokyo Detective, but surrounded by Shura Field
Chapter 287 6 hours ago -
Refining Oneself Into A Corpse
Chapter 24 6 hours ago -
Mortal Mirror
Chapter 508 6 hours ago -
Online Game: I Am The God Of Wealth, What's Wrong With My Pet Having Hundreds Of Millions Of Po
Chapter 513 1 days ago -
Help! I changed the gender of the male protagonist in the yandere game
Chapter 91 1 days ago -
The Goddess Brings The Baby To The House, Awakening The Daddy System!
Chapter 368 1 days ago