Istri Manja Tuan Kusuma
Chapter 134 Kerja sama perusahaan Dinata dan Sanjaya
Pagi - pagi sekali Jodi sudah berangkat menuju kota A. Hingga dia sampai di perusahaan Gina pada pukul 10.00 WIB pagi. Dia berdiri cukup lama memandangi gedung kantor berlantai 5 tersebut.
" Bukankah ini perusahaannya? Cukup besar juga untuk ukuran perusahaan baru. Tapi bagaimana ini bisa berkembang begitu cepat padahal hanya di kelola oleh seorang perempuan? Sungguh membuatku penasaran dengan pemimpin perusahaan ini " Jodi terus saja bergumam dan bergelut dengan pikirannya sendiri. Dan dia pun menyeringai, membayangkan pemilik perusahaan yang dirumorkan seorang wanita itu.
Setelah beberapa lama akhirnya dia masuk ke dalam gedung dan menuju ke resepsionis terlebih dahulu
" Selamat siang pak. Ada yang bisa dibantu? " Tanya sang penjaga resepsionis dengan begitu sopan dan ramah
"Siang mba, saya mau bertemu dengan ibu Nadia. Ruangannya di sebelah mana ya? Saya Jodi perwakilan dari perusahaan Dinata " Katanya pada sang resepsionis
" Apakah bapak sudah membuat janji dengan beliau? "
" Iya, saya sudah memiliki janji dengan bu Nadia "
" Kalau begitu, bapak bisa langsung naik ke lantai 4. Liftnya ada di sebelah sana! " Resepsionis itu menunjuk ke arah lift di sebelah kanan. Di ikuti oleh pandangan mata Jodi yang mengikuti arah yang di tunjuk oleh resepsionis itu.
" Oh, terimakasih mba " Jodi tersenyum dan langsung melangkah ke arah yang di tunjuk oleh resepsionis itu. Dia pun memasuki lift dan menuju ke lantai 4, dimana ruangan Nadia berada.
Ting
pintu lift terbuka dan langsung terlihat ruangan direktur juga wakil direktur ketika Jodi keluar dari lift.
" Selamat siang pak, ada yang bisa dibantu? " Tanya sang sekretaris Nadia sambil tersenyum ramah
" Selamat siang. Saya Jodi dari perusahaan Dinata. Saya ingin bertemu dengan ibu Nadia. Kami sudah membuat janji sebelumnya "Jodi menjelaskan dengan sopan
" Ditunggu sebentar ya pak " Setelah mendapat anggukan dari sang tamu. Sekretaris Nadia pun langsung menghubungi melalui telepon kantor
" Maaf bu, ada tamu yang ingin bertemu. Bapak Jodi dari perusahaan Dinata "
" Persilakan untuk masuk! "
" Baik bu. Mari pak silakan masuk, bu Nadia sudah menunggu bapak " Setelah mendapatkan izin dari sang bos. Sekretaris Nadia pun mempersilakan Jodi masuk dan mengantarkannya ke dalam
" Terimakasih " Jodi pun langsung melenggang masuk ke dalam ruangan Nadia
Tok tok tok
" Silakan masuk! "
Ceklek
setelah terdengar suara dari dalam yang mempersilakannya masuk. Sekretaris Nadia pun langsung membukakan pintu, dan mempersilakan Jodi masuk.
Dari dalam ruangan terlihat Nadia sedang duduk di kursi kerjanya, dengan beberapa dokumen yang berada di atas meja.
" Waah, ternyata dia cantik. Dia juga memiliki perusahaan sendiri. Sungguh wanita yang mengagumkan! "Batin Jodi saat melihat Nadia
" Permisi! "
Nadia pun mengangkat kepala dan melihat tamu yang ada dihadapannya.
" Mari silahkan masuk. Saya Nadia, senang bertemu dengan anda " Nadia menghampiri dan mengulurkan tangan untuk saling berjabat
" Saya Jodi Dinata, suatu kehormatan bisa bertemu langsung dengan Direktur utama yang cantik seperti bu Nadia" Jodi tersenyum manis saat melihatnya. Dan Nadia, dia langsung memicingkan mata dan tersenyum sinis saat berjabat tangan dengan Jodi.
" Jadi ini sepupunya Jimmy. Huuhh, tidak setampan Jimmy " Batin Nadia disertai sedikit senyuman dibibirnya
" Silakan duduk pak Jodi! "
Nadia mempersilakan duduk
" Terimakasih bu Nadia. Jadi begini bu,, "
Tring tring
Sebelum Jodi mulai berbicara, ponsel Nadia berbunyi dilihatnya panggilan dari Jimmy
" Maaf sebentar pak. saya terima panggilan dulu. Silakan diminum dulu kopinya! "
Nadia pun bardiri dan sedikit menjauh dari Jodi
" Halo sayang, apa kamu sibuk? "
Terdengar suara Jimmy dari ujung telepon
" Tidak, tapi aku masih ada tamu sekarang! "
Nadia pun menjawab dengan lembut
" Tamu? Siapa? "
Jimmy mulai penasaran
" Ku kira kamu mengenalnya juga? "
Nadia sedikit tersenyum saat berbicara dan Jimmy semakin mengernyitkan alis mendengarnya
" Benarkah? "
" Heeh. Dia Jodi Dinata yang sedang ada dikantor ku! " Nadia semakin melebarkan senyumnya
" Jodi? Untuk apa dia di kantor? "
Kilatan emosi terpancar di tatapan mata Jimmy
" Tenanglah sayang. Dia ingin menjalin kerja sama dengan perusahaan kita. Dan itu akan mempermudah kita untuk bisa bermain dengan mereka " Ada senyum licik di wajah Nadia
" Baiklah, kita makan siang bersama nanti. Tapi aku masih ada diluar kantor, jadi tunggu aku ya! "
" Baiklah aku akan menunggu di kantor! "
Mereka pun menutup panggilan.
Sementara Nadia menelepon. Jodi terus saja memperhatikannya. Dia terpesona melihat senyum Nadia
" Maaf, membuat anda menunggu "
Suara Nadia menyadarkan Jodi dari lamunannya
" Ach tidak,, tidak apa! Mari kita lanjutkan perbincangan kita! "
Setelah beberapa lama mereka pun selesai dengan pembahasan mereka saat menjelang jam makan siang
" Bu Nadia apakah kita bisa makan siang bersama, untuk merayakan kerja sama antara perusahaan Dinata dengan perusahaan Sanjaya! "
Jodi dengan sopan mengajak Nadia makan siang
" Maaf tapi saya sudah punya janji makan siang! "
" Owh, sungguh disayangkan. kalau begitu saya permisi undur diri "
" Iya silakan. Terimakasih! " Jodi pun langsung meninggalkan ruangan setelah berjabat tangan dengan Nadia
" Bukankah ini perusahaannya? Cukup besar juga untuk ukuran perusahaan baru. Tapi bagaimana ini bisa berkembang begitu cepat padahal hanya di kelola oleh seorang perempuan? Sungguh membuatku penasaran dengan pemimpin perusahaan ini " Jodi terus saja bergumam dan bergelut dengan pikirannya sendiri. Dan dia pun menyeringai, membayangkan pemilik perusahaan yang dirumorkan seorang wanita itu.
Setelah beberapa lama akhirnya dia masuk ke dalam gedung dan menuju ke resepsionis terlebih dahulu
" Selamat siang pak. Ada yang bisa dibantu? " Tanya sang penjaga resepsionis dengan begitu sopan dan ramah
"Siang mba, saya mau bertemu dengan ibu Nadia. Ruangannya di sebelah mana ya? Saya Jodi perwakilan dari perusahaan Dinata " Katanya pada sang resepsionis
" Apakah bapak sudah membuat janji dengan beliau? "
" Iya, saya sudah memiliki janji dengan bu Nadia "
" Kalau begitu, bapak bisa langsung naik ke lantai 4. Liftnya ada di sebelah sana! " Resepsionis itu menunjuk ke arah lift di sebelah kanan. Di ikuti oleh pandangan mata Jodi yang mengikuti arah yang di tunjuk oleh resepsionis itu.
" Oh, terimakasih mba " Jodi tersenyum dan langsung melangkah ke arah yang di tunjuk oleh resepsionis itu. Dia pun memasuki lift dan menuju ke lantai 4, dimana ruangan Nadia berada.
Ting
pintu lift terbuka dan langsung terlihat ruangan direktur juga wakil direktur ketika Jodi keluar dari lift.
" Selamat siang pak, ada yang bisa dibantu? " Tanya sang sekretaris Nadia sambil tersenyum ramah
" Selamat siang. Saya Jodi dari perusahaan Dinata. Saya ingin bertemu dengan ibu Nadia. Kami sudah membuat janji sebelumnya "Jodi menjelaskan dengan sopan
" Ditunggu sebentar ya pak " Setelah mendapat anggukan dari sang tamu. Sekretaris Nadia pun langsung menghubungi melalui telepon kantor
" Maaf bu, ada tamu yang ingin bertemu. Bapak Jodi dari perusahaan Dinata "
" Persilakan untuk masuk! "
" Baik bu. Mari pak silakan masuk, bu Nadia sudah menunggu bapak " Setelah mendapatkan izin dari sang bos. Sekretaris Nadia pun mempersilakan Jodi masuk dan mengantarkannya ke dalam
" Terimakasih " Jodi pun langsung melenggang masuk ke dalam ruangan Nadia
Tok tok tok
" Silakan masuk! "
Ceklek
setelah terdengar suara dari dalam yang mempersilakannya masuk. Sekretaris Nadia pun langsung membukakan pintu, dan mempersilakan Jodi masuk.
Dari dalam ruangan terlihat Nadia sedang duduk di kursi kerjanya, dengan beberapa dokumen yang berada di atas meja.
" Waah, ternyata dia cantik. Dia juga memiliki perusahaan sendiri. Sungguh wanita yang mengagumkan! "Batin Jodi saat melihat Nadia
" Permisi! "
Nadia pun mengangkat kepala dan melihat tamu yang ada dihadapannya.
" Mari silahkan masuk. Saya Nadia, senang bertemu dengan anda " Nadia menghampiri dan mengulurkan tangan untuk saling berjabat
" Saya Jodi Dinata, suatu kehormatan bisa bertemu langsung dengan Direktur utama yang cantik seperti bu Nadia" Jodi tersenyum manis saat melihatnya. Dan Nadia, dia langsung memicingkan mata dan tersenyum sinis saat berjabat tangan dengan Jodi.
" Jadi ini sepupunya Jimmy. Huuhh, tidak setampan Jimmy " Batin Nadia disertai sedikit senyuman dibibirnya
" Silakan duduk pak Jodi! "
Nadia mempersilakan duduk
" Terimakasih bu Nadia. Jadi begini bu,, "
Tring tring
Sebelum Jodi mulai berbicara, ponsel Nadia berbunyi dilihatnya panggilan dari Jimmy
" Maaf sebentar pak. saya terima panggilan dulu. Silakan diminum dulu kopinya! "
Nadia pun bardiri dan sedikit menjauh dari Jodi
" Halo sayang, apa kamu sibuk? "
Terdengar suara Jimmy dari ujung telepon
" Tidak, tapi aku masih ada tamu sekarang! "
Nadia pun menjawab dengan lembut
" Tamu? Siapa? "
Jimmy mulai penasaran
" Ku kira kamu mengenalnya juga? "
Nadia sedikit tersenyum saat berbicara dan Jimmy semakin mengernyitkan alis mendengarnya
" Benarkah? "
" Heeh. Dia Jodi Dinata yang sedang ada dikantor ku! " Nadia semakin melebarkan senyumnya
" Jodi? Untuk apa dia di kantor? "
Kilatan emosi terpancar di tatapan mata Jimmy
" Tenanglah sayang. Dia ingin menjalin kerja sama dengan perusahaan kita. Dan itu akan mempermudah kita untuk bisa bermain dengan mereka " Ada senyum licik di wajah Nadia
" Baiklah, kita makan siang bersama nanti. Tapi aku masih ada diluar kantor, jadi tunggu aku ya! "
" Baiklah aku akan menunggu di kantor! "
Mereka pun menutup panggilan.
Sementara Nadia menelepon. Jodi terus saja memperhatikannya. Dia terpesona melihat senyum Nadia
" Maaf, membuat anda menunggu "
Suara Nadia menyadarkan Jodi dari lamunannya
" Ach tidak,, tidak apa! Mari kita lanjutkan perbincangan kita! "
Setelah beberapa lama mereka pun selesai dengan pembahasan mereka saat menjelang jam makan siang
" Bu Nadia apakah kita bisa makan siang bersama, untuk merayakan kerja sama antara perusahaan Dinata dengan perusahaan Sanjaya! "
Jodi dengan sopan mengajak Nadia makan siang
" Maaf tapi saya sudah punya janji makan siang! "
" Owh, sungguh disayangkan. kalau begitu saya permisi undur diri "
" Iya silakan. Terimakasih! " Jodi pun langsung meninggalkan ruangan setelah berjabat tangan dengan Nadia
You'll Also Like
-
Fairy tale: Little Red Riding Hood's wolf mentor
Chapter 209 18 hours ago -
Naruto: Uchiha is not the Raikage!
Chapter 139 18 hours ago -
Mount and Blade System: Start from Pioneer Lords
Chapter 319 19 hours ago -
Myth Card Supplier: Nezha the Third Prince
Chapter 551 20 hours ago -
Gensokyo Detective, but surrounded by Shura Field
Chapter 287 20 hours ago -
Refining Oneself Into A Corpse
Chapter 24 20 hours ago -
Mortal Mirror
Chapter 508 20 hours ago -
Online Game: I Am The God Of Wealth, What's Wrong With My Pet Having Hundreds Of Millions Of Po
Chapter 513 1 days ago -
Help! I changed the gender of the male protagonist in the yandere game
Chapter 91 1 days ago -
The Goddess Brings The Baby To The House, Awakening The Daddy System!
Chapter 368 1 days ago