Istri Manja Tuan Kusuma
Chapter 137 Lahirnya Biru dan Jingga
Yudha masih menunggu di luar ruang operasi, dia terus saja berjalan kesana kemari karena rasa khawatirnya. Ya, di usia kandungan Gina yang masih berusia 7 bulan terjadi pendarahan ringan, sebelum berakibat fatal dan terjadi hal - hal yang tidak di inginkan, maka dokter menyarankan untuk segera dilakukan tindakan operasi.
Oeeekkk oeeekkk
Tak lama terdengar suara tangisan bayi dari dalam ruang operasi. Yudha terperanjat hingga dia langsung berdiri dari duduknya ketika mendengar suara tangisan yang kencang dari dalam ruangan.
Hendri yang sedari tadi menemani setelah dihubungi oleh Yudha pun tak kalah terkejut ketika mendengar suara tangisan bayi
" Tuan, sepertinya bayinya sudah lahir! "
Hendri begitu antusias berbicara, namun sang tuan hanya tersenyum saja
Tak lama keluarlah dua orang suster dengan menggendong masing - masing seorang bayi di tangannya.
" Tuan ini bayi anda. Yang laki - laki lahir terlebih dahulu, Karena posisi yang laki - laki lebih mudah untuk di ambil. Barulah di susul yang perempuan "
Yudha menatap kedua bayi kemudian menanyakan Gina " Bagaimana dengan kondisi istri ku? " Wajahmya masih tampak begitu khawatir
" nyonya baik - baik saja! "
Yudha pun langsung bergegas untuk melihat Gina terlebih dahulu.
" Sayang. bagaimana keadaan mu? "
Yudha mendekati Gina dengan wajah yang terlihat begitu khawatir. Gina yang masih pucat dan lemas mencoba tersenyum untuk menenangkan sang suami
" Aku tidak papa. Bagaimana dengan anak - anak kita? Apa kamu sudah melihatnya? "Yudha menggelengkan kepala sebagai jawaban. Gina hanya tersenyum dan berkata dengan lembut " Lihatlah mereka. Aku baik - baik saja sekarang! "
Yudha pun akhirnya mendengarkan kata sang istri dan pergi untuk melihat bayi kembar mereka. Sepasang bayi yang tampan dan cantik.
Setelah perasaannya cukup tenang, barulah Yudha membeei tahu keluarga yang lain perihal kelahiran putra putri mereka. Dia menghubungi sang nenek terlebih dahulu
Tuut tuut...
" Halo nek!
Nek, aku punya kabar gembira untukmu! "
" Kabar gembira? tapi suaramu tidak terdengar antusias " batin sang nenek
" Ada apa? berita gembira apa yang kamu miliki untuk nenek?!
Sang nenek masih terdengar tenang
" Istriku baru saja melahirkan sepasang bayi kembar! "
" Apa? bukankah usia kandungan Gina baru berumur 7 bulan? Apakah terjadi sesuatu? "
Sang nenek mulai terdengar khawatir
"Ada sedikit masalah dengan kandungannya, jadi dokter terpaksa melakukan operasi mendadak. Tapi sekarang semua sudah baik - baik saja! "Yudha dengan tenang menjelaskan pada sang nenek
" Baiklah kakek dan nenek akan segera pergi ke rumah sakit! "
Sang nenek pun langsung memutuskan panggilan telepon.
" Kakek, kakek!! "
Nenek Julia berteriak memanggil suaminya
" Ada apa kamu berteriak seperti itu? "
Kakek Wijaya terlihat menuruni tangga setelah mendengar teriakan sang istri
" Cucu menantu kita sudah melahirkan sepasang bayi kembar! Kita harus segera ke rumah sakit sekarang juga! "
Nenek Julia tergesa - gesa untuk segera pergi ke rumah sakit
" Benarkah? Kita punya sepasang cicit kembar? Aku sungguh beruntung bisa langsung memiliki sepasang cicit hahaha "
Kakek Wijaya pun segera bersiap sampai dia mengingat sesuatu
" Tunggu, apa Yudha sudah memberi tahu Dirga dan Gadis?! Aku harus menghubungi mereka terlebih dahulu! " Gumam kakek Wijaya yang tiba - tiba menghentikan langkahnya, kemudian meraih telepon rumah yang tak berada jauh di dekatnya
Tuut,, tuut,,
" Halo "
Terdengar suara mama Gadis yang mengangkat panggilan telepon
" Halo Gadis, ini paman Wijaya! "
" Owh, paman Wijaya, bagaimana kabar paman dan bibi? "
" Kami baik - baik saja. Apa Yudha sudah menghubungi kalian? "
" Belum paman. Ada apa? Apakah sesuatu terjadi pada Gina? "
seketika Gadis panik mendengar pertanyaan kakek Wijaya
" Tidak, tidak. Bukan itu. Gina baru saja melahirkan sepasang bayi kembar "
" Benarkah paman? Aku akan memberi tahu ayah dan segera bersiap untuk berangkat kesana "
" Paman akan menyiapkan jet pribadi untuk keberangkatan kalian kesini! "
" Baiklah paman. Terimakasih! "
Gadis langsung menutup telepon dan memberi tahu kakek Dirga untuk segera bersiap ke negara A
Dirumah sakit, Gina sudah dipindahkan ke kamar rawat. sedangkan sang bayi masih dalam inkubator
" Sayang, apa kamu sudah merasa lebih baik? " Yudha selalu setia menemani sang istri di sampingnya
" Aku sudah lebih baik sayang! Apa kamu sudah menyiapkan nama untuk anak - anak kita? "
Gina menunjukkan senyum manisnya
" Aku ingin memberikan nama Biru dan Jingga pada anak kita. Terima kasih karena kamu sudah memberikan warna baru dalam kehidupan ku sayang. Aku sungguh bersyukur karena telah dipertemukan dan dipersatukan denganmu dalam hidup ini! "
Yudha pun mencium kening Gina dengan begitu lembut dan penuh kasih sayang
Oeeekkk oeeekkk
Tak lama terdengar suara tangisan bayi dari dalam ruang operasi. Yudha terperanjat hingga dia langsung berdiri dari duduknya ketika mendengar suara tangisan yang kencang dari dalam ruangan.
Hendri yang sedari tadi menemani setelah dihubungi oleh Yudha pun tak kalah terkejut ketika mendengar suara tangisan bayi
" Tuan, sepertinya bayinya sudah lahir! "
Hendri begitu antusias berbicara, namun sang tuan hanya tersenyum saja
Tak lama keluarlah dua orang suster dengan menggendong masing - masing seorang bayi di tangannya.
" Tuan ini bayi anda. Yang laki - laki lahir terlebih dahulu, Karena posisi yang laki - laki lebih mudah untuk di ambil. Barulah di susul yang perempuan "
Yudha menatap kedua bayi kemudian menanyakan Gina " Bagaimana dengan kondisi istri ku? " Wajahmya masih tampak begitu khawatir
" nyonya baik - baik saja! "
Yudha pun langsung bergegas untuk melihat Gina terlebih dahulu.
" Sayang. bagaimana keadaan mu? "
Yudha mendekati Gina dengan wajah yang terlihat begitu khawatir. Gina yang masih pucat dan lemas mencoba tersenyum untuk menenangkan sang suami
" Aku tidak papa. Bagaimana dengan anak - anak kita? Apa kamu sudah melihatnya? "Yudha menggelengkan kepala sebagai jawaban. Gina hanya tersenyum dan berkata dengan lembut " Lihatlah mereka. Aku baik - baik saja sekarang! "
Yudha pun akhirnya mendengarkan kata sang istri dan pergi untuk melihat bayi kembar mereka. Sepasang bayi yang tampan dan cantik.
Setelah perasaannya cukup tenang, barulah Yudha membeei tahu keluarga yang lain perihal kelahiran putra putri mereka. Dia menghubungi sang nenek terlebih dahulu
Tuut tuut...
" Halo nek!
Nek, aku punya kabar gembira untukmu! "
" Kabar gembira? tapi suaramu tidak terdengar antusias " batin sang nenek
" Ada apa? berita gembira apa yang kamu miliki untuk nenek?!
Sang nenek masih terdengar tenang
" Istriku baru saja melahirkan sepasang bayi kembar! "
" Apa? bukankah usia kandungan Gina baru berumur 7 bulan? Apakah terjadi sesuatu? "
Sang nenek mulai terdengar khawatir
"Ada sedikit masalah dengan kandungannya, jadi dokter terpaksa melakukan operasi mendadak. Tapi sekarang semua sudah baik - baik saja! "Yudha dengan tenang menjelaskan pada sang nenek
" Baiklah kakek dan nenek akan segera pergi ke rumah sakit! "
Sang nenek pun langsung memutuskan panggilan telepon.
" Kakek, kakek!! "
Nenek Julia berteriak memanggil suaminya
" Ada apa kamu berteriak seperti itu? "
Kakek Wijaya terlihat menuruni tangga setelah mendengar teriakan sang istri
" Cucu menantu kita sudah melahirkan sepasang bayi kembar! Kita harus segera ke rumah sakit sekarang juga! "
Nenek Julia tergesa - gesa untuk segera pergi ke rumah sakit
" Benarkah? Kita punya sepasang cicit kembar? Aku sungguh beruntung bisa langsung memiliki sepasang cicit hahaha "
Kakek Wijaya pun segera bersiap sampai dia mengingat sesuatu
" Tunggu, apa Yudha sudah memberi tahu Dirga dan Gadis?! Aku harus menghubungi mereka terlebih dahulu! " Gumam kakek Wijaya yang tiba - tiba menghentikan langkahnya, kemudian meraih telepon rumah yang tak berada jauh di dekatnya
Tuut,, tuut,,
" Halo "
Terdengar suara mama Gadis yang mengangkat panggilan telepon
" Halo Gadis, ini paman Wijaya! "
" Owh, paman Wijaya, bagaimana kabar paman dan bibi? "
" Kami baik - baik saja. Apa Yudha sudah menghubungi kalian? "
" Belum paman. Ada apa? Apakah sesuatu terjadi pada Gina? "
seketika Gadis panik mendengar pertanyaan kakek Wijaya
" Tidak, tidak. Bukan itu. Gina baru saja melahirkan sepasang bayi kembar "
" Benarkah paman? Aku akan memberi tahu ayah dan segera bersiap untuk berangkat kesana "
" Paman akan menyiapkan jet pribadi untuk keberangkatan kalian kesini! "
" Baiklah paman. Terimakasih! "
Gadis langsung menutup telepon dan memberi tahu kakek Dirga untuk segera bersiap ke negara A
Dirumah sakit, Gina sudah dipindahkan ke kamar rawat. sedangkan sang bayi masih dalam inkubator
" Sayang, apa kamu sudah merasa lebih baik? " Yudha selalu setia menemani sang istri di sampingnya
" Aku sudah lebih baik sayang! Apa kamu sudah menyiapkan nama untuk anak - anak kita? "
Gina menunjukkan senyum manisnya
" Aku ingin memberikan nama Biru dan Jingga pada anak kita. Terima kasih karena kamu sudah memberikan warna baru dalam kehidupan ku sayang. Aku sungguh bersyukur karena telah dipertemukan dan dipersatukan denganmu dalam hidup ini! "
Yudha pun mencium kening Gina dengan begitu lembut dan penuh kasih sayang
You'll Also Like
-
Fairy tale: Little Red Riding Hood's wolf mentor
Chapter 209 23 hours ago -
Naruto: Uchiha is not the Raikage!
Chapter 139 23 hours ago -
Mount and Blade System: Start from Pioneer Lords
Chapter 319 1 days ago -
Myth Card Supplier: Nezha the Third Prince
Chapter 551 1 days ago -
Gensokyo Detective, but surrounded by Shura Field
Chapter 287 1 days ago -
Refining Oneself Into A Corpse
Chapter 24 1 days ago -
Mortal Mirror
Chapter 508 1 days ago -
Online Game: I Am The God Of Wealth, What's Wrong With My Pet Having Hundreds Of Millions Of Po
Chapter 513 1 days ago -
Help! I changed the gender of the male protagonist in the yandere game
Chapter 91 2 days ago -
The Goddess Brings The Baby To The House, Awakening The Daddy System!
Chapter 368 2 days ago