Istri Manja Tuan Kusuma
Chapter 15 Bos dingin mesum
Pagi hari ketika Gina bangun dia meraba tempat tidur disebelahnya tapi tempat itu sudah kosong. Diapun duduk sambil mengusap matanya dan melihat sekeliling, tapi sang suami tidak ada. Dia bergegas mengambil jubah tidurnya dan turun kebawah dan mendapati sang suami sedang membuat sarapan didapur. Dia mendekatinya dan memeluknya dari belakang, menyandarkan kepalanya dipunggung sang pria.
Yudha menoleh ke arah istrinya sambil tersenyum
"Selamat pagi nyonya Kusuma"
"Selamat pagi tuan Kusuma.
Apa yang kamu masak? ada yang bisa aku bantu?"
"Aku hanya membuat omlet saja, ini sudah selesai"
Yudha mematikan kompor dan berbalik memeluk Gina
"Apa kamu sudah siap bekerja hari ini?"
"Hmm.. Tentu saja, aku sangat siap. Karena kamu sudah memberikan semangat baru padaku"
"Baiklah nyonya kita harus siap - siap"
Gina memiliki rutinitas baru sebagai seorang istri, dia akan selalu menyiapkan keperluan sang pria dan memakaikan dasinya.
Dia sangat menyukainya, Gina turun dengan 2 tas kerja. Setelah sarapan dan membereskan perlengkapan makan, mereka berdua pergi ke kantor.
Yudha tidak terlalu suka diganggu. Jadi pembantu rumah hanya akan datang seminggu sekali untuk membersihkan rumah. Tapi mereka tinggal tidak jauh dari sana, sehingga mudah dihubungi kalau Yudha butuh sesuatu.
Setibanya dikantor Gina masuk terlebih dahulu disusul Yudha setelah beberapa lama..
"Pagi mba Gina"
"Pagi Ris, Jadwal saya apa aja ya hari ini?"
"Mba ada meeting jam 9 pagi ini"
"Baiklah, terimakasih"
Gina selesai meeting hampir jam makan siang, dia lalu keluar untuk makan siang dan berpapasan dengan sekertaris Yudha di depan pintu utama.
"Siang nyonya"
"Siang Linda, apa kamu tidak pergi makan siang dengan bosmu?"
"Pak Yudha belum makan siang, dia masih bekerja diruangannya dengan Hendri"
"Baiklah aku akan membawakan makan siang untuknya"
Diapun pergi menuju restoran di seberang kantor dan memesan 3 porsi makanan dan 3 kopi, lalu membawanya kembali ke kantor menuju ruangan Yudha.
Gina mengetuk pintu dan langsung masuk ke dalam ruangan Yudha. Disana terlihat Yudha yang sedang duduk di kursi kerjanya, sedangkan Hendri di sofa..
"Istirahatlah dulu, aku sudah membawakan mu makan siang. Hendri bagian mu juga ada"
"Terimakasih nyonya"
Hendri mengambil nasi dan kopi untuknya lalu meninggalkan ruangan
Gina mulai duduk di sofa dan Yudha berjalan mendekatinya
"Terimakasih sayang, aku tidak menyadari waktu ketika tadi bekerja"
"Makanlah dulu, jagalah kesehatan mu. Jangan terlalu sibuk"
"Baiklah sayang. Setelah ini aku harus keluar kantor menemui klien. Mungkin aku akan pulang malam"
Yudha berbicara sambil makan. Gina hanya menganggukan kepala
Setelah selesai Gina hendak kembali keruangannya namun Yudha menarik tangannya hingga Gina jatuh dipangkuannya.
"Apa kamu langsung pergi begitu saja? "
"Apalagi? Kita sudah selesai makan dan aku sudah membereskan semuanya. Sebentar lagi waktu istirahat selesai"
"Kamu lupa sesuatu"
"Apa?" Tanya Gina bingung
"Mana ciuman untukku?" Kata Yudha sambil menunjuk pipinya sendiri
"Ish,,, dasar kamu bos dingin mesum!"
Kata Gina sambil mencubit pipi suaminya gemes
"Aku minta kamu cium sayang, bukan minta cubit"
Yudha sedikit cemberut
"Cup" Dengan cepat Gina mencium pipi Yudha dan segera pergi dari ruangannya karena malu. Yudha hanya tersenyum penuh kemenangan..
Sambil berjalan menuju ke ruangannya Gina senyum - senyum sendiri
"Iiisch.. bisa-bisanya dia jadi genit begitu.. kata orang dia begitu dingin, tapi lihat kelakuannya begitu, ach sungguh membuatku malu sendiri"
pikir Gina sambil menggelengkan kepala
Yudha keluar dari ruangan untuk bertemu dengan klien. Dilantai dasar dia berpapasan dengan seseorang..
Yudha menoleh ke arah istrinya sambil tersenyum
"Selamat pagi nyonya Kusuma"
"Selamat pagi tuan Kusuma.
Apa yang kamu masak? ada yang bisa aku bantu?"
"Aku hanya membuat omlet saja, ini sudah selesai"
Yudha mematikan kompor dan berbalik memeluk Gina
"Apa kamu sudah siap bekerja hari ini?"
"Hmm.. Tentu saja, aku sangat siap. Karena kamu sudah memberikan semangat baru padaku"
"Baiklah nyonya kita harus siap - siap"
Gina memiliki rutinitas baru sebagai seorang istri, dia akan selalu menyiapkan keperluan sang pria dan memakaikan dasinya.
Dia sangat menyukainya, Gina turun dengan 2 tas kerja. Setelah sarapan dan membereskan perlengkapan makan, mereka berdua pergi ke kantor.
Yudha tidak terlalu suka diganggu. Jadi pembantu rumah hanya akan datang seminggu sekali untuk membersihkan rumah. Tapi mereka tinggal tidak jauh dari sana, sehingga mudah dihubungi kalau Yudha butuh sesuatu.
Setibanya dikantor Gina masuk terlebih dahulu disusul Yudha setelah beberapa lama..
"Pagi mba Gina"
"Pagi Ris, Jadwal saya apa aja ya hari ini?"
"Mba ada meeting jam 9 pagi ini"
"Baiklah, terimakasih"
Gina selesai meeting hampir jam makan siang, dia lalu keluar untuk makan siang dan berpapasan dengan sekertaris Yudha di depan pintu utama.
"Siang nyonya"
"Siang Linda, apa kamu tidak pergi makan siang dengan bosmu?"
"Pak Yudha belum makan siang, dia masih bekerja diruangannya dengan Hendri"
"Baiklah aku akan membawakan makan siang untuknya"
Diapun pergi menuju restoran di seberang kantor dan memesan 3 porsi makanan dan 3 kopi, lalu membawanya kembali ke kantor menuju ruangan Yudha.
Gina mengetuk pintu dan langsung masuk ke dalam ruangan Yudha. Disana terlihat Yudha yang sedang duduk di kursi kerjanya, sedangkan Hendri di sofa..
"Istirahatlah dulu, aku sudah membawakan mu makan siang. Hendri bagian mu juga ada"
"Terimakasih nyonya"
Hendri mengambil nasi dan kopi untuknya lalu meninggalkan ruangan
Gina mulai duduk di sofa dan Yudha berjalan mendekatinya
"Terimakasih sayang, aku tidak menyadari waktu ketika tadi bekerja"
"Makanlah dulu, jagalah kesehatan mu. Jangan terlalu sibuk"
"Baiklah sayang. Setelah ini aku harus keluar kantor menemui klien. Mungkin aku akan pulang malam"
Yudha berbicara sambil makan. Gina hanya menganggukan kepala
Setelah selesai Gina hendak kembali keruangannya namun Yudha menarik tangannya hingga Gina jatuh dipangkuannya.
"Apa kamu langsung pergi begitu saja? "
"Apalagi? Kita sudah selesai makan dan aku sudah membereskan semuanya. Sebentar lagi waktu istirahat selesai"
"Kamu lupa sesuatu"
"Apa?" Tanya Gina bingung
"Mana ciuman untukku?" Kata Yudha sambil menunjuk pipinya sendiri
"Ish,,, dasar kamu bos dingin mesum!"
Kata Gina sambil mencubit pipi suaminya gemes
"Aku minta kamu cium sayang, bukan minta cubit"
Yudha sedikit cemberut
"Cup" Dengan cepat Gina mencium pipi Yudha dan segera pergi dari ruangannya karena malu. Yudha hanya tersenyum penuh kemenangan..
Sambil berjalan menuju ke ruangannya Gina senyum - senyum sendiri
"Iiisch.. bisa-bisanya dia jadi genit begitu.. kata orang dia begitu dingin, tapi lihat kelakuannya begitu, ach sungguh membuatku malu sendiri"
pikir Gina sambil menggelengkan kepala
Yudha keluar dari ruangan untuk bertemu dengan klien. Dilantai dasar dia berpapasan dengan seseorang..
You'll Also Like
-
Fairy tale: Little Red Riding Hood's wolf mentor
Chapter 209 7 hours ago -
Naruto: Uchiha is not the Raikage!
Chapter 139 7 hours ago -
Mount and Blade System: Start from Pioneer Lords
Chapter 319 8 hours ago -
Myth Card Supplier: Nezha the Third Prince
Chapter 551 9 hours ago -
Gensokyo Detective, but surrounded by Shura Field
Chapter 287 9 hours ago -
Refining Oneself Into A Corpse
Chapter 24 9 hours ago -
Mortal Mirror
Chapter 508 9 hours ago -
Online Game: I Am The God Of Wealth, What's Wrong With My Pet Having Hundreds Of Millions Of Po
Chapter 513 1 days ago -
Help! I changed the gender of the male protagonist in the yandere game
Chapter 91 1 days ago -
The Goddess Brings The Baby To The House, Awakening The Daddy System!
Chapter 368 1 days ago