Istri Manja Tuan Kusuma
Chapter 22 Apapun untukmu sayang
Matahari mulai terbit dan masuk kekamar Gina melalui celah jendela. Menerangi kamar dengan cahaya remang. Gina membuka mata dan melihat sang suami sudah duduk disebelahnya. Ucapan " Selamat pagi nyonya" bersama senyuman sang suami, disertai belaian lembut dirambut Gina selalu menjadi pengawal hari. "Selamat pagi tuan" Gina meletakkan kepalanya dipaha sang pria.
"Tuan, apa ada sesuatu yang menarik dimajalah hari ini? Sehingga kamu membaca majalah bukan koran?" Gina merasa ada yang aneh karena Yudha membaca majalah hari ini, bukan koran seperti yang biasanya dia lakukan setiap pagi.
Yudha tertawa kecil sambil menunjukkan isi majalah
"Lihatlah sayang ada berita bagus hari ini!"
Disana ada berita tentang Siska di acara kemarin. Dia menumpahkan minuman ke baju Gina dan dia juga mendapatkan imbalan yang cukup besar karena menghibur Gina.
Ini menjadi topik utama di setiap majalah.
"Cup,,,Kamu benar - benar baik hati sayang. Terima kasih"
Kecupan mesra mendarat dipipi Yudha
"Apapun untukmu sayang. Ayo bersiap untuk pergi ke kantor!"
Dilain tempat Siska merasa kesal melihat berita di majalah
"Kenapa semua jadi seperti ini? Ini pasti ulah Gina!. Perempuan satu ini memang harus diberi pelajaran. Dia sudah membuatku malu. Lihat saja nanti akan ku balas dia"
Amarah Siska meledak-ledak.
Perusahaan keluarga yang bergerak dibidang perfilman ini pun mulai sibuk karena telepon dari para wartawan yang meminta konfirmasi dari berita tersebut.
Semuanya kacau..
"Siska, kenapa bisa seperti ini? Lihatlah kekacauan yang telah kamu perbuat! " Arin datang ke kamar Siska dan meminta penjelasan dari masalah ini
"Nek ini semua karena kakak, dia ingin mempermalukanku. Dia merencanakan semuanya, karena itu adalah pesta perusahaannya. Aku tidak bisa berbuat apa - apa" Dengan memasang tampang seperti korban, dia berusaha mengambil simpati dari neneknya itu.
"Kamu tenang saja. anak kurang ajar itu akan dapat balasannya" Siska tersenyum penuh kemenangan karena mendapatkan simpati sang nenek
"Tidak apa nek, berita ini akan hilang dengan sendirinya. Jangan salahkan kakak "
"Kamu terlalu baik Siska, lihatlah apa yang telah dia lakukan padamu. Sudahlah bersiaplah turun untuk sarapan"
"Baik nek! "
Dilain tempat Angel sedang berbincang dengan Gina melalui telpon
"Gin hari ini kumpul-kumpul ya. Julian baru pulang dari luar negri dan dia ingin kita berkumpul"
"Oke, kirimi aku alamatnya. Setelah pulang kerja aku akan langsung kesana!"
"Siip"
Gina menoleh kepada sang suami " Sayang, aku boleh pergi kan?" Dengan mata berbinar penuh harap dia meminta izin dari suaminya
" Kamu sudah mengatakan iya pada Angel sebelum bilang padaku?" Tatapannya menandakan ketidak puasan
"Baiklah, Aku ada rapat diluar kantor jadi akan aku jemput ketika acaranya selesai"
" Baiklah, terima kasih sayang. Muaach..."
Gina, Angel, juga kekasihnya datang ke sebuah tempat karaoke yang sudah dipesan sebelumnya, untuk berkumpul bersama teman - temannya.. Tanpa disangka Siska pun hadir diacara itu, dia diundang oleh Julian untuk hadir.
Suasana seketika canggung. "Lihatlah siapa yang datang? Sicantik wanita karir yang super sibuk bisa berkumpul dengan kita"
Amara yang juga hadir mulai menyerang Gina dengan nada ketusnya.
"Owh,, terima kasih atas pujiannya. Aku memang cukup sibuk selama ini, jadi jarang memiliki kesempatan untuk berkempul" Gina berbicara dengan tenang seraya senyum terukir indah dibibirnya.
"Hai Gin, apa kabar?" tatapan Julian terhadap Gina agak berbeda, yah,,, dari dulu dia suka Gina tapi tidak pernah dihiraukan. Dan itulah yang menjadi alasan Amara tidak suka Gina, karena dia menyukai Julian dan merasa cemburu terhadap Gina.
"Tuan, apa ada sesuatu yang menarik dimajalah hari ini? Sehingga kamu membaca majalah bukan koran?" Gina merasa ada yang aneh karena Yudha membaca majalah hari ini, bukan koran seperti yang biasanya dia lakukan setiap pagi.
Yudha tertawa kecil sambil menunjukkan isi majalah
"Lihatlah sayang ada berita bagus hari ini!"
Disana ada berita tentang Siska di acara kemarin. Dia menumpahkan minuman ke baju Gina dan dia juga mendapatkan imbalan yang cukup besar karena menghibur Gina.
Ini menjadi topik utama di setiap majalah.
"Cup,,,Kamu benar - benar baik hati sayang. Terima kasih"
Kecupan mesra mendarat dipipi Yudha
"Apapun untukmu sayang. Ayo bersiap untuk pergi ke kantor!"
Dilain tempat Siska merasa kesal melihat berita di majalah
"Kenapa semua jadi seperti ini? Ini pasti ulah Gina!. Perempuan satu ini memang harus diberi pelajaran. Dia sudah membuatku malu. Lihat saja nanti akan ku balas dia"
Amarah Siska meledak-ledak.
Perusahaan keluarga yang bergerak dibidang perfilman ini pun mulai sibuk karena telepon dari para wartawan yang meminta konfirmasi dari berita tersebut.
Semuanya kacau..
"Siska, kenapa bisa seperti ini? Lihatlah kekacauan yang telah kamu perbuat! " Arin datang ke kamar Siska dan meminta penjelasan dari masalah ini
"Nek ini semua karena kakak, dia ingin mempermalukanku. Dia merencanakan semuanya, karena itu adalah pesta perusahaannya. Aku tidak bisa berbuat apa - apa" Dengan memasang tampang seperti korban, dia berusaha mengambil simpati dari neneknya itu.
"Kamu tenang saja. anak kurang ajar itu akan dapat balasannya" Siska tersenyum penuh kemenangan karena mendapatkan simpati sang nenek
"Tidak apa nek, berita ini akan hilang dengan sendirinya. Jangan salahkan kakak "
"Kamu terlalu baik Siska, lihatlah apa yang telah dia lakukan padamu. Sudahlah bersiaplah turun untuk sarapan"
"Baik nek! "
Dilain tempat Angel sedang berbincang dengan Gina melalui telpon
"Gin hari ini kumpul-kumpul ya. Julian baru pulang dari luar negri dan dia ingin kita berkumpul"
"Oke, kirimi aku alamatnya. Setelah pulang kerja aku akan langsung kesana!"
"Siip"
Gina menoleh kepada sang suami " Sayang, aku boleh pergi kan?" Dengan mata berbinar penuh harap dia meminta izin dari suaminya
" Kamu sudah mengatakan iya pada Angel sebelum bilang padaku?" Tatapannya menandakan ketidak puasan
"Baiklah, Aku ada rapat diluar kantor jadi akan aku jemput ketika acaranya selesai"
" Baiklah, terima kasih sayang. Muaach..."
Gina, Angel, juga kekasihnya datang ke sebuah tempat karaoke yang sudah dipesan sebelumnya, untuk berkumpul bersama teman - temannya.. Tanpa disangka Siska pun hadir diacara itu, dia diundang oleh Julian untuk hadir.
Suasana seketika canggung. "Lihatlah siapa yang datang? Sicantik wanita karir yang super sibuk bisa berkumpul dengan kita"
Amara yang juga hadir mulai menyerang Gina dengan nada ketusnya.
"Owh,, terima kasih atas pujiannya. Aku memang cukup sibuk selama ini, jadi jarang memiliki kesempatan untuk berkempul" Gina berbicara dengan tenang seraya senyum terukir indah dibibirnya.
"Hai Gin, apa kabar?" tatapan Julian terhadap Gina agak berbeda, yah,,, dari dulu dia suka Gina tapi tidak pernah dihiraukan. Dan itulah yang menjadi alasan Amara tidak suka Gina, karena dia menyukai Julian dan merasa cemburu terhadap Gina.
You'll Also Like
-
Fairy tale: Little Red Riding Hood's wolf mentor
Chapter 209 4 hours ago -
Naruto: Uchiha is not the Raikage!
Chapter 139 4 hours ago -
Mount and Blade System: Start from Pioneer Lords
Chapter 319 5 hours ago -
Myth Card Supplier: Nezha the Third Prince
Chapter 551 6 hours ago -
Gensokyo Detective, but surrounded by Shura Field
Chapter 287 6 hours ago -
Refining Oneself Into A Corpse
Chapter 24 6 hours ago -
Mortal Mirror
Chapter 508 6 hours ago -
Online Game: I Am The God Of Wealth, What's Wrong With My Pet Having Hundreds Of Millions Of Po
Chapter 513 1 days ago -
Help! I changed the gender of the male protagonist in the yandere game
Chapter 91 1 days ago -
The Goddess Brings The Baby To The House, Awakening The Daddy System!
Chapter 368 1 days ago