Istri Manja Tuan Kusuma
Chapter 36 Kamu tidak diizinkan memperhatikan wanita lain, selain aku!
Gina juga tahu desas desus yang sedang beredar di kantor. Tapi dia tidak mau ambil pusing. Toh mereka tidak tahu apa-apa. Selama masih dalam batas wajar dia akan mentolerirnya.
Waktu kerja pun selesai. Yudha menunggu Gina diparkiran untuk langsung ke bandara menjemput kakek dan ibu Gina..
Mereka menyetir sendiri, tidak seperti biasanya yg ditemani asisten Hendri.
Hendri diberikan izin pulang cepat hari ini. Karena dia biasanya akan pulang setelah Yudha pulang kerumah.
Tak perlu menunggu lama, dibandara kakek dan ibu Gina pun turun dari pesawat. Meskipun kakek Gina sudah lanjut usia tapi masih memancarkan aura yang disegani. Ibu Gina sangat cantik terlihat ada sedikit kerutan di sekitar mata , tapi itu tidak mengurangi kecantikannya.
Jadi sudah pasti kecantika Gina diwariskan dari ibunya
"Ibu... Kakek..."
Gina langsung menghampiri kedua orang itu dan berakhir dengan memeluk mereka secara bergantian.
Gina begitu bahagia bertemu mereka kembali setelah sekian lama, hingga air mata sedikit berlinang di matanya yang indah.
"Kakek,, ibu..."
Yudha dengan ramah dan sopan menyapa mereka yang dibalas dengan anggukan dan senyum dari kakek dan ibu Gina
"Kita pulang kerumah utama"
Kakek Gina berjalan didepan diikuti oleh Gadis, Gina dan Yudha yang selalu bergandengan.
Meskipun Yudha mengenakan kaca mata hitam tapi aura penguasanya masih dapat dikenali oleh orang lain. Dan mereka pun menjadi pusat perhatian banyak orang di bandara.
"Wah bukankah orang itu adalah tuan Yudha?
pebisnis muda no 1 yang baru kembali dari luar negri? Dia terlihat begitu tampan dan gagah dibanding photo di majalah.
Siapa perempuan yang digandeng sebelahnya?"
"Entahlah tapi dari yang aku dengar dia tidak pernah berkencan atau mendekati seorang perempuan. Bahkan sudah banyak perempuan yang mencoba mendekati Yudha tapi tidak berhasil, jadi wanita itu pasti sangat luar biasa"
"Betul sekali, mereka tampak sangat serasi.
Aku akan mengambil gambarnya"
Cekrek.... cekrek...
semua orang mengambil gambar mereka dan bahkan ada wartawan juga yang ikut mengambil gambar tanpa sepengetahuan mereka.
"Sepertinya kehadiran mu mengalahkan selebriti papan atas Yudha, lihatlah banyak mata terlihat mengagumimu dan jadi penggemarmu"
Sang kakek berbicara pada Yudha sambil tersenyum.
"Itu tidak benar kek, aku hanyalah seorang pebisnis. Mana mungkin bisa mengambil perhatian banyak orang"
Yudha menoleh kearah Gina dan tersenyum
Ginapun tersenyum dan berbisik kepada Yudha " Meskipun banyak wanita yang memperhatikanmu. Kamu tidak diizinkan memperhatikan wanita lain, selain aku"
Yudha menyunggingkan senyum dan membalas bisikan sang istri
"Tentu saja nyonyaku. Tidak ada wanita yang akan aku perhatikan selain kamu"
Mereka tiba dirumah utama keluarga Sanjaya. Rumah ini jarang ditempati karena Gina lebih memilih tinggal di apartemen yang tidak jauh dari kantornya.
Hanya sesekali saja ditempati kalau Dirga dan Gadis berkunjung ke kota ini. Rumah ini cukup luas, dan terdapat beberapa kamar yang didalam dirumah ini. Yudha pun mengernyitkan alis melihat rumah ini.
"Kamu memiliki rumah yang besar tapi lebih memilih tinggal diapartemen biasa?"
Tanya Yudha sedikit heran
Gina tersenyum dan mengangkat bahunya
"Aku kesepian jika harus tinggal disini sendiri"
"Lagi pula keluarga Atmaja tidak tahu kalau ibu dan kakek memiliki rumah disini. Bahkan mereka tidak tahu tentang kakekku.
Yudha mengerti dan tidak bertanya lagi
Beberapa pelayan datang menyambut mereka
"Tuan,, nyonya,, anda sudah kembali"
Kakek dan ibu Gina membalas dengan anggukan dan masuk kedalam
"Nona muda dan...."
Pembantu rumah belum tahu tentang Yudha jadi dia kebingungan mau memanggil apa
Ginapun langsung memperkenalkan Yudha pada pembantu rumah
"Ini suami saya bi"
"Selamat datang tuan muda"
Mereka tersenyum dan masuk kedalam rumah
"Bi tolong siapkan makan malam untuk kami"
"Baik nyonya"
pembantu langsung menuju dapur setelah mendapat perintah dari nyonya besarnya
Kakek dan ibu Gina kembali ke kamar mereka masing-masing. Yudha dan Ginapun pergi menuju kamar Gina.
Waktu kerja pun selesai. Yudha menunggu Gina diparkiran untuk langsung ke bandara menjemput kakek dan ibu Gina..
Mereka menyetir sendiri, tidak seperti biasanya yg ditemani asisten Hendri.
Hendri diberikan izin pulang cepat hari ini. Karena dia biasanya akan pulang setelah Yudha pulang kerumah.
Tak perlu menunggu lama, dibandara kakek dan ibu Gina pun turun dari pesawat. Meskipun kakek Gina sudah lanjut usia tapi masih memancarkan aura yang disegani. Ibu Gina sangat cantik terlihat ada sedikit kerutan di sekitar mata , tapi itu tidak mengurangi kecantikannya.
Jadi sudah pasti kecantika Gina diwariskan dari ibunya
"Ibu... Kakek..."
Gina langsung menghampiri kedua orang itu dan berakhir dengan memeluk mereka secara bergantian.
Gina begitu bahagia bertemu mereka kembali setelah sekian lama, hingga air mata sedikit berlinang di matanya yang indah.
"Kakek,, ibu..."
Yudha dengan ramah dan sopan menyapa mereka yang dibalas dengan anggukan dan senyum dari kakek dan ibu Gina
"Kita pulang kerumah utama"
Kakek Gina berjalan didepan diikuti oleh Gadis, Gina dan Yudha yang selalu bergandengan.
Meskipun Yudha mengenakan kaca mata hitam tapi aura penguasanya masih dapat dikenali oleh orang lain. Dan mereka pun menjadi pusat perhatian banyak orang di bandara.
"Wah bukankah orang itu adalah tuan Yudha?
pebisnis muda no 1 yang baru kembali dari luar negri? Dia terlihat begitu tampan dan gagah dibanding photo di majalah.
Siapa perempuan yang digandeng sebelahnya?"
"Entahlah tapi dari yang aku dengar dia tidak pernah berkencan atau mendekati seorang perempuan. Bahkan sudah banyak perempuan yang mencoba mendekati Yudha tapi tidak berhasil, jadi wanita itu pasti sangat luar biasa"
"Betul sekali, mereka tampak sangat serasi.
Aku akan mengambil gambarnya"
Cekrek.... cekrek...
semua orang mengambil gambar mereka dan bahkan ada wartawan juga yang ikut mengambil gambar tanpa sepengetahuan mereka.
"Sepertinya kehadiran mu mengalahkan selebriti papan atas Yudha, lihatlah banyak mata terlihat mengagumimu dan jadi penggemarmu"
Sang kakek berbicara pada Yudha sambil tersenyum.
"Itu tidak benar kek, aku hanyalah seorang pebisnis. Mana mungkin bisa mengambil perhatian banyak orang"
Yudha menoleh kearah Gina dan tersenyum
Ginapun tersenyum dan berbisik kepada Yudha " Meskipun banyak wanita yang memperhatikanmu. Kamu tidak diizinkan memperhatikan wanita lain, selain aku"
Yudha menyunggingkan senyum dan membalas bisikan sang istri
"Tentu saja nyonyaku. Tidak ada wanita yang akan aku perhatikan selain kamu"
Mereka tiba dirumah utama keluarga Sanjaya. Rumah ini jarang ditempati karena Gina lebih memilih tinggal di apartemen yang tidak jauh dari kantornya.
Hanya sesekali saja ditempati kalau Dirga dan Gadis berkunjung ke kota ini. Rumah ini cukup luas, dan terdapat beberapa kamar yang didalam dirumah ini. Yudha pun mengernyitkan alis melihat rumah ini.
"Kamu memiliki rumah yang besar tapi lebih memilih tinggal diapartemen biasa?"
Tanya Yudha sedikit heran
Gina tersenyum dan mengangkat bahunya
"Aku kesepian jika harus tinggal disini sendiri"
"Lagi pula keluarga Atmaja tidak tahu kalau ibu dan kakek memiliki rumah disini. Bahkan mereka tidak tahu tentang kakekku.
Yudha mengerti dan tidak bertanya lagi
Beberapa pelayan datang menyambut mereka
"Tuan,, nyonya,, anda sudah kembali"
Kakek dan ibu Gina membalas dengan anggukan dan masuk kedalam
"Nona muda dan...."
Pembantu rumah belum tahu tentang Yudha jadi dia kebingungan mau memanggil apa
Ginapun langsung memperkenalkan Yudha pada pembantu rumah
"Ini suami saya bi"
"Selamat datang tuan muda"
Mereka tersenyum dan masuk kedalam rumah
"Bi tolong siapkan makan malam untuk kami"
"Baik nyonya"
pembantu langsung menuju dapur setelah mendapat perintah dari nyonya besarnya
Kakek dan ibu Gina kembali ke kamar mereka masing-masing. Yudha dan Ginapun pergi menuju kamar Gina.
You'll Also Like
-
Fairy tale: Little Red Riding Hood's wolf mentor
Chapter 209 4 hours ago -
Naruto: Uchiha is not the Raikage!
Chapter 139 4 hours ago -
Mount and Blade System: Start from Pioneer Lords
Chapter 319 5 hours ago -
Myth Card Supplier: Nezha the Third Prince
Chapter 551 6 hours ago -
Gensokyo Detective, but surrounded by Shura Field
Chapter 287 6 hours ago -
Refining Oneself Into A Corpse
Chapter 24 6 hours ago -
Mortal Mirror
Chapter 508 6 hours ago -
Online Game: I Am The God Of Wealth, What's Wrong With My Pet Having Hundreds Of Millions Of Po
Chapter 513 1 days ago -
Help! I changed the gender of the male protagonist in the yandere game
Chapter 91 1 days ago -
The Goddess Brings The Baby To The House, Awakening The Daddy System!
Chapter 368 1 days ago