Di Paksa Menikah
Chapter 162 BAB 159
Setelah keluar dari poli, Ricko dan Intan kembali ke UGD untuk mengetahui keadaan Rossa. Namun saat ia sudah sampai di sana, Rossa sudah dipindahkan ke ruang operasi. Ia mengalami luka yang serius pada bagian kepalanya. Sedangkan laki-laki yang bersamanya meninggal dunia.
Ricko dan Intan benar-benar tidak percaya ini terjadi pada Rossa. Mereka juga tidak tahu apa yang terjadi, sehingga Rossa dan kekasih barunya itu bisa mengalami kecelakaan.
Akhirnya Ricko pun memutuskan untuk pulang bersama Intan ke rumah Pak Bambang. Ia sudah tidak sabar ingin memberitahukan kabar gembira ini pada orang tuanya. Ia akan mengunjungi Rossa lain waktu.
Sesampainya di rumah Pak Bambang, Ricko dan Intan segera masuk ke dalam rumah.
“Pa … Ma … “ panggil Ricko dengan suara yang lantang.
Tidak lama kemudian, Pak Bambang dan Bu Sofi muncul. Mereka keluar dari dalam kamar saat mendengar suara Ricko.
“Ada apa Rick?” tanya Pak Bambang sambil mengusap matanya karena tadinya ia tidur siang, tapi terbangun karena suara Ricko.
Ricko menggandeng Pak Bambang dan mengajaknya duduk di sofa. Sedangkan Intan diajak Bu Sofi ke dapur, karena tadi sebelum tidur, ia membuat kue dan belum sempat mencicipinya.
“Anak Ricko Pa … “ ucap Ricko terputus saking gembiranya.
“Kenapa dengan anakmu Rick?” tanya Pak Bambang tidak mengerti.
“Anak Ricko kembar laki-laki dan perempuan Pa … “ ucap Ricko dengan wajah berbinar- binar.
“Masha Allah … papa ikut senang Rick … “ Pak Bambang memeluk tubuh Ricko. Begitu juga dengan Ricko.
Tidak lama kemudian, Bu Sofi dan Intan keluar dengan membawa nampan berisi makanan dan minuman. Mereka pun berbincang-bincang santai hingga sore hari.
Rumah Ricko
Malam hari ketika akan bersiap untuk tidur, Ricko memeluk Intan dan berbisik di telinganya.
“Terima kasih sudah memberikan dua malaikat kecil yang sangat luar biasa,” ucap Ricko di samping telinga Intan.
“Iya Mas sama-sama … “ balas Intan dengan tersenyum.
“Oh iya, mmmm … “ Ricko merasa ragu ketika akan melanjutkan kata-katanya.
“Ada apa Mas?” tanya Intan penasaran.
“Apa aku boleh menjenguk Rossa besok?” tanya Ricko dengan hati-hati.
“Tentu saja boleh Mas. Dia sedang kesusahan, apalagi kekasihnya meninggal … “ jawab Intan sambil tersenyum.
“Benarkah? Terima kasih sayang … “ ucap Ricko lalu mengecup bibir Intan berkali-kali sambil memegangi kedua pipinya.
“Iya … iya … sudah dong Mas … aku enggak bisa napas nih,” balas Intan sambil menghindari ciuman Ricko yang bertubi-tubi.
Rumah Sakit Medika
Keesokan harinya, Rossa membuka matanya. Ia melihat sekeliling dan semua tampak serba putih. Ia pun mencoba bangkit dari tidurnya, tapi ia merasakan berat pada kepalanya.
“Auuuwh … “ Rossa mengaduh karena merasa sakit pada kepalanya.
“Rossa … akhirnya kamu sadar juga … “ ujar Bu Alda mamanya Rossa saat mendengar Rossa mengaduh.
“Mama … “ Rossa memanggil mamanya lalu membaringkan tubuhnya kembali.
“Apa Ricko ada di sini?” tanya Rossa pada mamanya. Bu Alda merasa heran, kenapa yang ditanyakan Rossa Ricko bukan Boy kekasihnya yang sekarang sudah meninggal. Bu Alda pun memanggil dokter dengan menekan tombol yang ada di dekat tempat tidur Rossa.
Tidak berapa lama dokter dan perawat pun datang untuk memeriksa keadaan Rossa yang baru sadar dari obat bius karena operasi.
Marhaban Ya Ramadhan. Sebentar lagi kita akan memasuki bulan suci Ramadahan dan melaksanakan ibadah puasa bagi yang beragama Islam. Sebelum itu Author mohon maaf yang sebesar-besarnya apabila ada salah kata baik yang disengaja ataupun tidak sengaja. ????
Terima kasih untuk pembaca yang sudah Vote novel Di Paksa Menikah. Bagi yang belum mohon dukungannya ya Kakak, agar Authornya jadi lebih bersemangat dalam melanjutkan kisah Intan dan Ricko ini. Terima kasih. ????
Ricko dan Intan benar-benar tidak percaya ini terjadi pada Rossa. Mereka juga tidak tahu apa yang terjadi, sehingga Rossa dan kekasih barunya itu bisa mengalami kecelakaan.
Akhirnya Ricko pun memutuskan untuk pulang bersama Intan ke rumah Pak Bambang. Ia sudah tidak sabar ingin memberitahukan kabar gembira ini pada orang tuanya. Ia akan mengunjungi Rossa lain waktu.
Sesampainya di rumah Pak Bambang, Ricko dan Intan segera masuk ke dalam rumah.
“Pa … Ma … “ panggil Ricko dengan suara yang lantang.
Tidak lama kemudian, Pak Bambang dan Bu Sofi muncul. Mereka keluar dari dalam kamar saat mendengar suara Ricko.
“Ada apa Rick?” tanya Pak Bambang sambil mengusap matanya karena tadinya ia tidur siang, tapi terbangun karena suara Ricko.
Ricko menggandeng Pak Bambang dan mengajaknya duduk di sofa. Sedangkan Intan diajak Bu Sofi ke dapur, karena tadi sebelum tidur, ia membuat kue dan belum sempat mencicipinya.
“Anak Ricko Pa … “ ucap Ricko terputus saking gembiranya.
“Kenapa dengan anakmu Rick?” tanya Pak Bambang tidak mengerti.
“Anak Ricko kembar laki-laki dan perempuan Pa … “ ucap Ricko dengan wajah berbinar- binar.
“Masha Allah … papa ikut senang Rick … “ Pak Bambang memeluk tubuh Ricko. Begitu juga dengan Ricko.
Tidak lama kemudian, Bu Sofi dan Intan keluar dengan membawa nampan berisi makanan dan minuman. Mereka pun berbincang-bincang santai hingga sore hari.
Rumah Ricko
Malam hari ketika akan bersiap untuk tidur, Ricko memeluk Intan dan berbisik di telinganya.
“Terima kasih sudah memberikan dua malaikat kecil yang sangat luar biasa,” ucap Ricko di samping telinga Intan.
“Iya Mas sama-sama … “ balas Intan dengan tersenyum.
“Oh iya, mmmm … “ Ricko merasa ragu ketika akan melanjutkan kata-katanya.
“Ada apa Mas?” tanya Intan penasaran.
“Apa aku boleh menjenguk Rossa besok?” tanya Ricko dengan hati-hati.
“Tentu saja boleh Mas. Dia sedang kesusahan, apalagi kekasihnya meninggal … “ jawab Intan sambil tersenyum.
“Benarkah? Terima kasih sayang … “ ucap Ricko lalu mengecup bibir Intan berkali-kali sambil memegangi kedua pipinya.
“Iya … iya … sudah dong Mas … aku enggak bisa napas nih,” balas Intan sambil menghindari ciuman Ricko yang bertubi-tubi.
Rumah Sakit Medika
Keesokan harinya, Rossa membuka matanya. Ia melihat sekeliling dan semua tampak serba putih. Ia pun mencoba bangkit dari tidurnya, tapi ia merasakan berat pada kepalanya.
“Auuuwh … “ Rossa mengaduh karena merasa sakit pada kepalanya.
“Rossa … akhirnya kamu sadar juga … “ ujar Bu Alda mamanya Rossa saat mendengar Rossa mengaduh.
“Mama … “ Rossa memanggil mamanya lalu membaringkan tubuhnya kembali.
“Apa Ricko ada di sini?” tanya Rossa pada mamanya. Bu Alda merasa heran, kenapa yang ditanyakan Rossa Ricko bukan Boy kekasihnya yang sekarang sudah meninggal. Bu Alda pun memanggil dokter dengan menekan tombol yang ada di dekat tempat tidur Rossa.
Tidak berapa lama dokter dan perawat pun datang untuk memeriksa keadaan Rossa yang baru sadar dari obat bius karena operasi.
Marhaban Ya Ramadhan. Sebentar lagi kita akan memasuki bulan suci Ramadahan dan melaksanakan ibadah puasa bagi yang beragama Islam. Sebelum itu Author mohon maaf yang sebesar-besarnya apabila ada salah kata baik yang disengaja ataupun tidak sengaja. ????
Terima kasih untuk pembaca yang sudah Vote novel Di Paksa Menikah. Bagi yang belum mohon dukungannya ya Kakak, agar Authornya jadi lebih bersemangat dalam melanjutkan kisah Intan dan Ricko ini. Terima kasih. ????
You'll Also Like
-
Weird Star Witch
Chapter 826 8 hours ago -
Villains of All Worlds: Starting with the Beautiful Vampire Bride
Chapter 135 11 hours ago -
Infinite entries? I become the Zerg Scourge!
Chapter 81 11 hours ago -
End of the World: The materials consumed by women are returned ten thousand times
Chapter 160 11 hours ago -
I'm in Marvel
Chapter 139 11 hours ago -
Family Rise: Start with Daily Intelligence
Chapter 260 13 hours ago -
Dantian has a little field
Chapter 333 13 hours ago -
Evil Path to Longevity, Start with Moving Blood and Bones
Chapter 572 13 hours ago -
My perfect apocalyptic life
Chapter 325 13 hours ago -
Destiny Villain: I can check the script of my life!
Chapter 662 13 hours ago