Di Paksa Menikah

Chapter 161 BAB 158

Di tengah perjalanan tiba-tiba ada kerumunan yang sangat ramai, sehingga mengakibatkan kemacetan. Ricko pun membuka kaca mobil dan mengeluarkan sedikit kepalanya untuk melihat ke depan. Saat ada penjual air minum lewat, Ricko pun menanyakan ada kejadian apa sehingga terjadi kemacetan.

“Ada kecelakaan Mas,” jawab orang itu. Intan pun mendengarnya.

Karena sudah di tengah-tengah, mobil Ricko tidak bisa maju dan juga tidak bisa mundur. Putar balik pun tidak bisa.

“Bentar ya, aku cek dulu di depan,” ucap Ricko pada Intan. Intan pun mengangguk setuju.

Ricko keluar dari dalam mobilnya dan berjalan kaki untuk melihat kecelakaan apa yang terjadi. Saat Ricko sudah di tempat kejadian, ia melihat ke dalam mobil yang kecelakaan melalui kaca jendela dan betapa terkejutnya dia.

“Rossa!” panggil Ricko saat melihat Rossa tidak bergerak di dalam mobil itu bersama seorang laki-laki.

Tidak lama kemudian mobil ambulans datang dan mengeluarkan Rossa bersama dengan laki-laki yang bersamanya dari dalam mobil. Ricko kembali ke dalam mobilnya dengan panik.

“Ada apa Mas?” tanya Intan yang melihat raut wajah Ricko berubah.

“Yang kecelakaan di depan adalah … Rossa,” jawab Ricko dengan sedih. Bagaimanapun juga, Rossa pernah mengisi hari-harinya selama dua tahun lebih. Ia tidak bisa membayangkan apabila Rossa pergi dari dunia ini untuk selama-lamanya.

“Apa? Rossa? Mantannya Mas Ricko?” tanya Intan sambil menutup mulutnya ikut terkejut juga.

“Iya. Kita ikuti mobil ambulans itu ya, aku ingin mengetahui keadaanya,” balas Ricko sambil memakai sabuk pengaman dan menyalakan mesin mobilnya.

“Iya Mas … “ jawab Intan.

Ricko melajukan mobilnya mengikuti mobil ambulans yang membawa Rossa ke rumah sakit. Ricko melajukan mobilnya lebih cepat dari biasanya. Ia lupa kalau sedang bersama Intan yang kini sedang hamil.

“Hati-hati Mas, jangan ngebut, aku takut … “ ucap Intan pada Ricko dengan panik dan berpegangan dengan erat.

“Iya maafkan aku … “ balas Ricko sambil membelai puncak kepala Intan.

Ricko pun mengurangi kecepatan mobilnya. Tidak lama kemudian mereka sampai di rumah sakit di mana Rossa berada.

Setelah memarkirkan mobilnya, Ricko dan Intan segera menuju UGD untuk mengetahui keadaan Rossa dan laki-laki yang bersamanya.

“Bagaimana keadaan wanita yang kecelakaan tadi Sus?” tanya Ricko pada seorang perawat yang keluar dari UGD.

“Dokter masih memeriksanya Mas,” jawab perawat itu lalu pergi.

“Tenang Mas, jangan panik,” ucap Intan sambil membelai bahu Ricko. Ricko memandang Intan lalu memeluknya. Ricko sudah merasa ada yang beda saat memeluk Intan. Perut Intan semakin membuncit. Ricko pun memandang Intan lalu tersenyum. Setelah itu Ricko menarik tangan Intan ke tempat pendaftaran poli.

“Kenapa kita ke sini Mas?” tanya Intan bingung.

“Aku ingin melihat anak kembar kita. Ayo USG … “ ucap Ricko sambil tersenyum.

“Astaga … kirain apa Mas. Hahaha,” balas Intan.

Setelah melakukan pendaftaran dan antrian yang tidak terlalu panjang, akhirnya kini giliran Intan untuk diperiksa. Dulu saat diperiksa Intan akan merasa gugup dan takut, tapi sekarang ia sudah terbiasa. Ia juga ingin melihat bagaimana janin kembarnya yang kini sedang berkembang di dalam  rahimnya.

“Selamat ya Pak, Bu, bayi kalian kembar berjenis kelamin laki-laki dan perempuan. Mereka sehat dan berkembang sesuai dengan usianya,” ucap Dokter Kandungan yang memeriksa Intan.

Intan tersenyum senang sambil menggenggam tangan Ricko yang ikut mendampinginya saat diperiksa. Begitu juga dengan Ricko, ia sangat bahagia karena sekalinya punya anak langsung dikasih dua dan itupun berjenis kelamin laki-laki dan perempuan. Ia sudah sangat tidak sabar ingin memberitahukan kabar ini pada papanya. Ia sangat yakin kalau papanya akan sangat bahagia mendengarnya.

Chapter ini bonus bagi yang mengikuti kuis di instagram saya tadi siang. Terima kasih atas partisipasinya. Terima kasih juga untuk yang sudah like, vote, dan komen. ????????

Tap the screen to use advanced tools Tip: You can use left and right keyboard keys to browse between chapters.

You'll Also Like