Di Paksa Menikah
Chapter 185. BAB 182
Keesokan harinya setelah mata kuliah berakhir, Dina segera membereskan buku kuliahnya yang berserakan di atas mejanya. Siang ini ia akan pergi ke rumah Intan. Ia sudah tidak sabar ingin curhat tentang laki-laki yang selama ini berkirim pesan dengannya ternyata bukan laki-laki idamannya selama ini. Rena yang melihat Dina bersiap-siap dengan terburu-buru segera mendekati Dina.
“Mau ke mana? buru-buru amat?” tanya Rena pada Dina.
“Ke rumah Intan,” jawab Dina tanpa menoleh pada Rena.
“Oh mahasiswa baru yang kamu ceritain kemarin itu?” tanya Rena. Rena tidak tahu kalau yang Dina ceritakan adalah Intan majikan ibunya karena nama Intan di dunia ini tidak hanya satu orang.
“Iya,” balas Dina sambil menutup kancing tasnya.
“Kenapa kamu ke rumahnya? Bukannya dia juga kuliah hari ini?” tanya Rena lagi.
“Ia sudah ambil cuti. Jadi aku ingin menjenguknya sekalian,” jawab Dina sambil menatap Rena.
“Aku ikut ya? Enggak ada kerjaan nih. Bosan di rumah,” pinta Rena.
“Okey. Kita beli buah dulu ya. Enggak enak ke rumah orang enggak bawa apa-apa,” balas Dina seraya berjalan dan Rena mengikutinya.
Kuliah kali ini Dina membawa mobil, jadi Rena ikut naik ke mobil Dina. Sebelum ke rumah Intan, Dina membeli buah terlebih dahulu dulu di kios pinggir jalan. Sedangkan Rena tidur di dalam mobil Dina.
Sesampainya di halaman rumah Intan, Dina memencet bel yang ada di depan pagar. Tidak lama kemudian Susi keluar dari garasi dan melihat siapa yang datang.
“Nyari siapa ya?” tanya Susi sambil membuka pintu gerbangnya.
“Intannya ada?” tanya Dina.
“Ada Mbak. Silakan masuk,” ucap Susi mempersilakan dan membuka pintu gerbangnya lebar-lebar.
Dina pun segera naik ke dalam mobilnya lagi lalu melajukan mobilnya masuk ke halaman rumah Intan. Setelah itu ia membangunkan Rena yang sedang tidur di bangku belakang.
“Ren, bangun! Kita sudah sampai,” seru Dina pada Rena.
Rena pun membuka matanya lalu menguap dan menggeliat. Setelah itu ia bangkit dan melihat ke sekeliling. Kemudian ia terkejut dan membelalakkan matanya saat melihat halaman rumah Ricko.
“Aku pulang saja, Din,” ucap Rena seraya mengambil tasnya dan keluar dari dalam mobil Dina.
“Kenapa?” tanya Dina tidak mengerti.
“Enggak apa-apa. tiba-tiba aku teringat sesuatu,” jawab Rena seraya melangkahkan kakinya keluar dari halaman rumah Ricko.
Bi Ani pernah bilang pada Rena, jangan datang ke rumah Ricko lagi kalau tidak ingin ibunya dipecat. Ricko sangat marah saat kejadian Rena yang menumpahkan jus di gaun pengantin Intan di hari pernikahannya. Rena tidak pernah menceritakan kejadian itu pada siapapun termasuk Dina. Dina juga belum tahu kalau ibunya Rena bekerja di rumah Ricko suaminya Intan.
Dina pun mendengus lalu mengambil buah yang ada di atas kursi penumpang di samping kemudi. Kemudian ia masuk ke dalam ruang tamu Intan yang pintunya sudah dibuka Susi sejak tadi.
“Permisi … “ ucap Dina saat memasuki rumah Intan.
“Silakan masuk, sebentar lagi Mbak Intan keluar,” sahut Susi seraya membawakan minuman dingin untuk Dina.
“Okey,” balas Dina lalu duduk di kursi dan menaruh buahnya di atas meja.
Tidak lama kemudian Intan keluar. Ia baru saja keluar dari dalam kamar mandi. Karena perutnya yang semakin membuncit, sehingga ia akan sering buang air kecil karena tekanan pada kandung kemihnya.
***
Sambil menunggu Di Paksa Menikah update, Kakak-Kakak bisa membaca novel karangan saya yang berjudul KISAH CINTA ARKA dan SUAMIKU KAMU SATU SELAMANYA. Terima kasih ;_
“Mau ke mana? buru-buru amat?” tanya Rena pada Dina.
“Ke rumah Intan,” jawab Dina tanpa menoleh pada Rena.
“Oh mahasiswa baru yang kamu ceritain kemarin itu?” tanya Rena. Rena tidak tahu kalau yang Dina ceritakan adalah Intan majikan ibunya karena nama Intan di dunia ini tidak hanya satu orang.
“Iya,” balas Dina sambil menutup kancing tasnya.
“Kenapa kamu ke rumahnya? Bukannya dia juga kuliah hari ini?” tanya Rena lagi.
“Ia sudah ambil cuti. Jadi aku ingin menjenguknya sekalian,” jawab Dina sambil menatap Rena.
“Aku ikut ya? Enggak ada kerjaan nih. Bosan di rumah,” pinta Rena.
“Okey. Kita beli buah dulu ya. Enggak enak ke rumah orang enggak bawa apa-apa,” balas Dina seraya berjalan dan Rena mengikutinya.
Kuliah kali ini Dina membawa mobil, jadi Rena ikut naik ke mobil Dina. Sebelum ke rumah Intan, Dina membeli buah terlebih dahulu dulu di kios pinggir jalan. Sedangkan Rena tidur di dalam mobil Dina.
Sesampainya di halaman rumah Intan, Dina memencet bel yang ada di depan pagar. Tidak lama kemudian Susi keluar dari garasi dan melihat siapa yang datang.
“Nyari siapa ya?” tanya Susi sambil membuka pintu gerbangnya.
“Intannya ada?” tanya Dina.
“Ada Mbak. Silakan masuk,” ucap Susi mempersilakan dan membuka pintu gerbangnya lebar-lebar.
Dina pun segera naik ke dalam mobilnya lagi lalu melajukan mobilnya masuk ke halaman rumah Intan. Setelah itu ia membangunkan Rena yang sedang tidur di bangku belakang.
“Ren, bangun! Kita sudah sampai,” seru Dina pada Rena.
Rena pun membuka matanya lalu menguap dan menggeliat. Setelah itu ia bangkit dan melihat ke sekeliling. Kemudian ia terkejut dan membelalakkan matanya saat melihat halaman rumah Ricko.
“Aku pulang saja, Din,” ucap Rena seraya mengambil tasnya dan keluar dari dalam mobil Dina.
“Kenapa?” tanya Dina tidak mengerti.
“Enggak apa-apa. tiba-tiba aku teringat sesuatu,” jawab Rena seraya melangkahkan kakinya keluar dari halaman rumah Ricko.
Bi Ani pernah bilang pada Rena, jangan datang ke rumah Ricko lagi kalau tidak ingin ibunya dipecat. Ricko sangat marah saat kejadian Rena yang menumpahkan jus di gaun pengantin Intan di hari pernikahannya. Rena tidak pernah menceritakan kejadian itu pada siapapun termasuk Dina. Dina juga belum tahu kalau ibunya Rena bekerja di rumah Ricko suaminya Intan.
Dina pun mendengus lalu mengambil buah yang ada di atas kursi penumpang di samping kemudi. Kemudian ia masuk ke dalam ruang tamu Intan yang pintunya sudah dibuka Susi sejak tadi.
“Permisi … “ ucap Dina saat memasuki rumah Intan.
“Silakan masuk, sebentar lagi Mbak Intan keluar,” sahut Susi seraya membawakan minuman dingin untuk Dina.
“Okey,” balas Dina lalu duduk di kursi dan menaruh buahnya di atas meja.
Tidak lama kemudian Intan keluar. Ia baru saja keluar dari dalam kamar mandi. Karena perutnya yang semakin membuncit, sehingga ia akan sering buang air kecil karena tekanan pada kandung kemihnya.
***
Sambil menunggu Di Paksa Menikah update, Kakak-Kakak bisa membaca novel karangan saya yang berjudul KISAH CINTA ARKA dan SUAMIKU KAMU SATU SELAMANYA. Terima kasih ;_
You'll Also Like
-
Naruto: The Age of Ninja Swordsmen Begins from the Hidden Cloud Village
Chapter 376 3 hours ago -
Fights Break Sphere: Get Extraction System at the Beginning
Chapter 251 3 hours ago -
Thanks for the invitation. I am in the box garden and have just become a god.
Chapter 1283 3 hours ago -
Versatile Mage: My magic power can be doubled
Chapter 266 3 hours ago -
Building a sect from scratch
Chapter 293 3 hours ago -
The spiritual energy has revived, and all the exercises I compiled have been practiced
Chapter 286 3 hours ago -
I am in the chaotic world of demons and warriors, and I have become a martial arts god
Chapter 282 3 hours ago -
Peerless: Gu Master Transforms Douluo
Chapter 156 3 hours ago -
Damn it, the poor little girl I bullied is a chaebol daughter
Chapter 144 3 hours ago -
After exchanging marriage with my stepsister, I married into a wealthy family in the 1990s
Chapter 117 3 hours ago