Di Paksa Menikah
Chapter 64 BAB 64
Ke esokan hari nya Ricko pergi ke rumah sakit sendiri dan meninggalkan Intan di rumah Pak Bambang. Dengan begitu Intan tidak akan kesepian karena di rumah itu ada pembantu.
Di rumah sakit keadaan Pak Bambang sudah lebih baik dari kemarin sehingga ia sudah di pindahkan ke ruang perawatan. Ricko senang dengan membaiknya keadaan papanya. Tapi ia juga khawatir keadaan papanya akan semakin memburuk karena kaget kalau papanya tau Intan tidak hamil.
Setelah keluar dari rumah sakit, Ricko melajukan mobilnya ke perusahaan seperti biasa. Saat ia berada di dalam kantornya tiba - tiba Rossa masuk ke ruangannya. Semua karyawan sudah biasa melihat Rossa keluar masuk ruangan Ricko karena yang mereka tahu Rossa adalah kekasih Ricko dan Ricko membebaskan Rossa keluar masuk perusahaannya. Tapi mereka tidak tahu kalau saat ini Ricko dan Rossa sudah putus dan Ricko sudah menikah dengan Intan.
"Ada apa kamu kesini?" Tanya Ricko saat melihat Rossa masuk ke dalam ruangannya.
"Aku tidak mau kita putus Rick..." Ujar Rossa sambil duduk di kursi depan meja Ricko.
"Tapi, aku tidak mau sama barang bekas orang lain." Jawab Ricko menyindir.
"Aku masih mencintaimu Rick." Ujar Rossa meyakinkan Ricko.
"Aku sudah tidak ada perasaan apa - apa sama kamu lagi. Dan beberapa bulan lagi aku akan mengadakan pesta pernikahan. Tunggulah undanganku datang." Ujar Ricko cuek.
"Tidak mungkin! Mana mungkin kamu bisa melupakan cinta kita secepat ini? Kamu pasti berbohong kan?" Balas Rossa tidak percaya.
"Terserah kamu. Sekarang keluarlah dari ruanganku. Aku harus bekerja. Dan jangan pernah ke perusahaanku lagi!" Usir Ricko karena tidak mau berdebat lagi dengan Rossa. Rossa pun akhirnya pergi. Ia tidak mau Ricko mengusirnya secara paksa dengan memanggil keamanan.
Setelah Rossa keluar dari perusahaan Ricko, ia tidak segera pergi. Ia memarkirkan mobilnya di dekat perusahaan Ricko sambil menunggu Ricko pulang. Ia ingin tahu siapa kekasih Ricko sekarang. Jadi ia berencana mengikuti kemana saja Ricko pergi.
Sore hari Ricko keluar dari perusahaannya dan melajukan mobilnya hendak ke rumah orang tuanya untuk menjemput Intan dan mengajaknya pulang. Tapi di tengah perjalanan Ricko melihat mobil Rossa sedang mengikuti di belakangnya. Ricko pun tersenyum misterius lalu menambah kecepatan mobilnya. Rossa yang melihat Ricko semakin jauh di depan, ia pun ikut menambah kecepatannya.
Saat Rossa sedang ngebut - ngebutnya tiba - tiba saja lampu lalu lintas menunjukkan lampu kuning berkedip dan akhirnya berubah menjadi lampu merah. Rossa pun terpaksa harus berhenti dan terjebak lampu merah. Sedangkan Ricko sudah melesat jauh tak terlihat.
"Sial!" Umpat Rossa sambil memukul kemudinya.
Ricko di dalam mobilnya tersenyum puas karena bisa menghindar dari kejaran Rossa. Ia pun segera melajukan mobilnya ke arah rumah orang tuanya dimana Intan berada.
![](http://up.pic.mangatoon.mobi/contribute/fiction/130912/markdown/4951927/1578123223242.jpg-original600webp?sign=7ef2e1ab6896dea6dd0f8bec4c98035c&t=5e72b600)
Intan sudah siap menunggu kepulangan Ricko karena tadi Ricko menelponnya untuk bersiap - siap sebelum keluar dari kantornya. Saat Ricko tiba, Intan segera masuk ke dalam mobil dan Ricko melajukan mobilnya pulang ke rumah mereka.
"Mas besok teman - teman aku mau ke rumah lagi. Boleh kan?" Tanya Intan saat di dalam mobil. Karena tadi siang teman - temannya mengirimi pesan bahwa mereka ingin main ke rumahnya lagi.
"Boleh..." Jawab Ricko sambil tetap fokus mengemudi.
"Makasih Mas." Balas Intan sambil mengecup pipi Ricko.
Intan pun mengeluarkan ponselnya lalu mengabari teman - teman nya dalam grup whatsapp mereka.
Di rumah sakit keadaan Pak Bambang sudah lebih baik dari kemarin sehingga ia sudah di pindahkan ke ruang perawatan. Ricko senang dengan membaiknya keadaan papanya. Tapi ia juga khawatir keadaan papanya akan semakin memburuk karena kaget kalau papanya tau Intan tidak hamil.
Setelah keluar dari rumah sakit, Ricko melajukan mobilnya ke perusahaan seperti biasa. Saat ia berada di dalam kantornya tiba - tiba Rossa masuk ke ruangannya. Semua karyawan sudah biasa melihat Rossa keluar masuk ruangan Ricko karena yang mereka tahu Rossa adalah kekasih Ricko dan Ricko membebaskan Rossa keluar masuk perusahaannya. Tapi mereka tidak tahu kalau saat ini Ricko dan Rossa sudah putus dan Ricko sudah menikah dengan Intan.
"Ada apa kamu kesini?" Tanya Ricko saat melihat Rossa masuk ke dalam ruangannya.
"Aku tidak mau kita putus Rick..." Ujar Rossa sambil duduk di kursi depan meja Ricko.
"Tapi, aku tidak mau sama barang bekas orang lain." Jawab Ricko menyindir.
"Aku masih mencintaimu Rick." Ujar Rossa meyakinkan Ricko.
"Aku sudah tidak ada perasaan apa - apa sama kamu lagi. Dan beberapa bulan lagi aku akan mengadakan pesta pernikahan. Tunggulah undanganku datang." Ujar Ricko cuek.
"Tidak mungkin! Mana mungkin kamu bisa melupakan cinta kita secepat ini? Kamu pasti berbohong kan?" Balas Rossa tidak percaya.
"Terserah kamu. Sekarang keluarlah dari ruanganku. Aku harus bekerja. Dan jangan pernah ke perusahaanku lagi!" Usir Ricko karena tidak mau berdebat lagi dengan Rossa. Rossa pun akhirnya pergi. Ia tidak mau Ricko mengusirnya secara paksa dengan memanggil keamanan.
Setelah Rossa keluar dari perusahaan Ricko, ia tidak segera pergi. Ia memarkirkan mobilnya di dekat perusahaan Ricko sambil menunggu Ricko pulang. Ia ingin tahu siapa kekasih Ricko sekarang. Jadi ia berencana mengikuti kemana saja Ricko pergi.
Sore hari Ricko keluar dari perusahaannya dan melajukan mobilnya hendak ke rumah orang tuanya untuk menjemput Intan dan mengajaknya pulang. Tapi di tengah perjalanan Ricko melihat mobil Rossa sedang mengikuti di belakangnya. Ricko pun tersenyum misterius lalu menambah kecepatan mobilnya. Rossa yang melihat Ricko semakin jauh di depan, ia pun ikut menambah kecepatannya.
Saat Rossa sedang ngebut - ngebutnya tiba - tiba saja lampu lalu lintas menunjukkan lampu kuning berkedip dan akhirnya berubah menjadi lampu merah. Rossa pun terpaksa harus berhenti dan terjebak lampu merah. Sedangkan Ricko sudah melesat jauh tak terlihat.
"Sial!" Umpat Rossa sambil memukul kemudinya.
Ricko di dalam mobilnya tersenyum puas karena bisa menghindar dari kejaran Rossa. Ia pun segera melajukan mobilnya ke arah rumah orang tuanya dimana Intan berada.
![](http://up.pic.mangatoon.mobi/contribute/fiction/130912/markdown/4951927/1578123223242.jpg-original600webp?sign=7ef2e1ab6896dea6dd0f8bec4c98035c&t=5e72b600)
Intan sudah siap menunggu kepulangan Ricko karena tadi Ricko menelponnya untuk bersiap - siap sebelum keluar dari kantornya. Saat Ricko tiba, Intan segera masuk ke dalam mobil dan Ricko melajukan mobilnya pulang ke rumah mereka.
"Mas besok teman - teman aku mau ke rumah lagi. Boleh kan?" Tanya Intan saat di dalam mobil. Karena tadi siang teman - temannya mengirimi pesan bahwa mereka ingin main ke rumahnya lagi.
"Boleh..." Jawab Ricko sambil tetap fokus mengemudi.
"Makasih Mas." Balas Intan sambil mengecup pipi Ricko.
Intan pun mengeluarkan ponselnya lalu mengabari teman - teman nya dalam grup whatsapp mereka.
You'll Also Like
-
Weird Star Witch
Chapter 826 2 hours ago -
Villains of All Worlds: Starting with the Beautiful Vampire Bride
Chapter 135 4 hours ago -
Infinite entries? I become the Zerg Scourge!
Chapter 81 4 hours ago -
End of the World: The materials consumed by women are returned ten thousand times
Chapter 160 4 hours ago -
I'm in Marvel
Chapter 139 4 hours ago -
Family Rise: Start with Daily Intelligence
Chapter 260 6 hours ago -
Dantian has a little field
Chapter 333 6 hours ago -
Evil Path to Longevity, Start with Moving Blood and Bones
Chapter 572 6 hours ago -
My perfect apocalyptic life
Chapter 325 6 hours ago -
Destiny Villain: I can check the script of my life!
Chapter 662 6 hours ago