Istri Manja Tuan Kusuma
Chapter 33 Kehebohan Nenek Julia
Yudha dan Gina sedang menikmati quality time berdua dirumah mereka sambil menonton tv. Gina merebahkan kepalanya di paha Yudha. Seketika ponsel Yudha berdering, Gina meraih ponsel lalu diserakan pada Yudha.
"Halo nek ada apa?"
Yudha berbicara dengan lembut sambil sebelah tangannya mengelus kepala Gina
" Kamu ini ya kebiasaan sekali. Nenek telpon bukannya tanya kabar dulu atau apa ke. Ini tidak ada basa basi sama sekali"
Nenek Julia yang hangat dan menyayangi cucu satu - satunya ini langsung memberikan ceramah pada pria es itu.
" Baiklah. nenek apa kabar? Ada apa nenek menghubungi ku?"
Gina yang mendengar percakapan nenek dan cucu itu hanya bisa tersenyum, menutup mulut berusaha menahan tawa.
" Besok kamu harus bertemu dengan cucunya temen nenek, nenek tidak mau tahu. Kamu harus memilih salah satu gadis dan menikah tahun ini juga!"
Nada suaranya tegas tanpa ingin penolakan dari cucunya
"Aku tidak mau. dan mulai sekarang nenek tidak perlu repot lagi menyiapkan pertemuan ku dengan gadis manapun. Karena aku tidak akan pernah menemui mereka"
Yudha tetap bicara dengan nada tenang sambil menatap Gina
"Kenapa?
pikirkan sekarang usiamu sudah berapa? Usiamu itu sudah cukup untuk menikah dan memiliki keturunan"
Tegas sang nenek
"Nenek dengarkan aku baik-baik! Aku sudah menikah dan aku tidak memerlukan wanita lain"
Mata sang nenek terbelalak" Apa kamu bilang?
kapan kamu menikah? siapa gadis itu?
kenapa kamu tidak memberi tahuku?"
Nada suaranya mulai meninggi karena terkejut hingga Yudha sedikit menjauhkan ponselnya dari telinga
" Tenanglah nek, nanti aku akan membawanya kerumah utama untuk kukenalkan pada kakek dan nenek"
Orang tua Yudha sudah tidak ada karena kecelakaan, jadi dia sangat menyayangi dan menghormati kakek neneknya
"Tidak ada nanti. Sekarang aku ingin bertemu dengannya!"
Tanpa menunggu jawaban Yudha, nenek Julia langsung menutup telponnya...
Yudha mendesah setelah neneknya mengakhiri panggilan telpon
"Sayang, sebentar lagi aku yakin akan ada keributan dirumah ini?"
Gina mengerutkan kening, tidak mengerti dengan apa yg dikatakan suaminya
"Aku yakin nenek sedang bergegas kemari, karena aku bilang aku sudah menikah. Jadi kamu harus persiapkan dirimu dengan seribu pertanyaan nenek"
"Seperti apa nenekmu?
oh iya, saat kita pertama bertemu siapa yang menyuruhmu?"
"Nenek yang mengatur pertemuanku, ku kira nenek ku dan kakekmu saling mengenal"
"Jadi kamu juga mengenal kakek?
Karena kakek bilang kamu pria yang luar biasa, karena itu dia ingin menjodohkanku denganmu"
"Aku tidak terlalu mengenalnya, hanya saja dulu waktu masih tinggal di luar negeri aku sempat bertemu dengannya dan berkolaborasi dalam satu proyek"
Gina hanya menganggukan kepala saja
Tidak berselang lama, seseorang masuk dan duduk desofa bersama mereka
Gina sangat terkejut dan sontak terduduk disebelah Yudha.
"Apa kamu wanita itu?
kenapa kamu mau menikah dengan cucuku?
apa kalian sudah..?"
Tanpa menyelesaikan kalimatnya pandangan Julia beralih pada bagian perut Gina. Gina pun ikut menundukkan kepala, memperhatikan bagian yang dilihat Julia..
Gina memegang perutnya dan menggelengkan kepala dengan panik.
"Sudahlah nek, dia tidak hamil. Jangan buat dia takut!"
Yudha begitu tenang bicara sambil mengesap kopinya.
"Lantas kenapa kalian terburu-buru menikah tanpa memberi tahu kami?
Jika bukan karena hamil, lantas karena apa?"
Julia bicara dengan tegas dan meminta jawaban yang pasti
"Bukankah nenek memintaku untuk segera menikah?
Aku tidak mau terlambat dan dia keburu dimiliki oleh orang lain. karena itu aku memintanya segera menikah denganku hari itu juga"
"Apa nenek tau siapa dia?"
Julia memicingkan mata
"Dia adalah Gina Yulia Atmaja. cucu dari Dirga Sanjaya"
"Halo nek ada apa?"
Yudha berbicara dengan lembut sambil sebelah tangannya mengelus kepala Gina
" Kamu ini ya kebiasaan sekali. Nenek telpon bukannya tanya kabar dulu atau apa ke. Ini tidak ada basa basi sama sekali"
Nenek Julia yang hangat dan menyayangi cucu satu - satunya ini langsung memberikan ceramah pada pria es itu.
" Baiklah. nenek apa kabar? Ada apa nenek menghubungi ku?"
Gina yang mendengar percakapan nenek dan cucu itu hanya bisa tersenyum, menutup mulut berusaha menahan tawa.
" Besok kamu harus bertemu dengan cucunya temen nenek, nenek tidak mau tahu. Kamu harus memilih salah satu gadis dan menikah tahun ini juga!"
Nada suaranya tegas tanpa ingin penolakan dari cucunya
"Aku tidak mau. dan mulai sekarang nenek tidak perlu repot lagi menyiapkan pertemuan ku dengan gadis manapun. Karena aku tidak akan pernah menemui mereka"
Yudha tetap bicara dengan nada tenang sambil menatap Gina
"Kenapa?
pikirkan sekarang usiamu sudah berapa? Usiamu itu sudah cukup untuk menikah dan memiliki keturunan"
Tegas sang nenek
"Nenek dengarkan aku baik-baik! Aku sudah menikah dan aku tidak memerlukan wanita lain"
Mata sang nenek terbelalak" Apa kamu bilang?
kapan kamu menikah? siapa gadis itu?
kenapa kamu tidak memberi tahuku?"
Nada suaranya mulai meninggi karena terkejut hingga Yudha sedikit menjauhkan ponselnya dari telinga
" Tenanglah nek, nanti aku akan membawanya kerumah utama untuk kukenalkan pada kakek dan nenek"
Orang tua Yudha sudah tidak ada karena kecelakaan, jadi dia sangat menyayangi dan menghormati kakek neneknya
"Tidak ada nanti. Sekarang aku ingin bertemu dengannya!"
Tanpa menunggu jawaban Yudha, nenek Julia langsung menutup telponnya...
Yudha mendesah setelah neneknya mengakhiri panggilan telpon
"Sayang, sebentar lagi aku yakin akan ada keributan dirumah ini?"
Gina mengerutkan kening, tidak mengerti dengan apa yg dikatakan suaminya
"Aku yakin nenek sedang bergegas kemari, karena aku bilang aku sudah menikah. Jadi kamu harus persiapkan dirimu dengan seribu pertanyaan nenek"
"Seperti apa nenekmu?
oh iya, saat kita pertama bertemu siapa yang menyuruhmu?"
"Nenek yang mengatur pertemuanku, ku kira nenek ku dan kakekmu saling mengenal"
"Jadi kamu juga mengenal kakek?
Karena kakek bilang kamu pria yang luar biasa, karena itu dia ingin menjodohkanku denganmu"
"Aku tidak terlalu mengenalnya, hanya saja dulu waktu masih tinggal di luar negeri aku sempat bertemu dengannya dan berkolaborasi dalam satu proyek"
Gina hanya menganggukan kepala saja
Tidak berselang lama, seseorang masuk dan duduk desofa bersama mereka
Gina sangat terkejut dan sontak terduduk disebelah Yudha.
"Apa kamu wanita itu?
kenapa kamu mau menikah dengan cucuku?
apa kalian sudah..?"
Tanpa menyelesaikan kalimatnya pandangan Julia beralih pada bagian perut Gina. Gina pun ikut menundukkan kepala, memperhatikan bagian yang dilihat Julia..
Gina memegang perutnya dan menggelengkan kepala dengan panik.
"Sudahlah nek, dia tidak hamil. Jangan buat dia takut!"
Yudha begitu tenang bicara sambil mengesap kopinya.
"Lantas kenapa kalian terburu-buru menikah tanpa memberi tahu kami?
Jika bukan karena hamil, lantas karena apa?"
Julia bicara dengan tegas dan meminta jawaban yang pasti
"Bukankah nenek memintaku untuk segera menikah?
Aku tidak mau terlambat dan dia keburu dimiliki oleh orang lain. karena itu aku memintanya segera menikah denganku hari itu juga"
"Apa nenek tau siapa dia?"
Julia memicingkan mata
"Dia adalah Gina Yulia Atmaja. cucu dari Dirga Sanjaya"
You'll Also Like
-
Fairy tale: Little Red Riding Hood's wolf mentor
Chapter 209 4 hours ago -
Naruto: Uchiha is not the Raikage!
Chapter 139 4 hours ago -
Mount and Blade System: Start from Pioneer Lords
Chapter 319 5 hours ago -
Myth Card Supplier: Nezha the Third Prince
Chapter 551 5 hours ago -
Gensokyo Detective, but surrounded by Shura Field
Chapter 287 6 hours ago -
Refining Oneself Into A Corpse
Chapter 24 6 hours ago -
Mortal Mirror
Chapter 508 6 hours ago -
Online Game: I Am The God Of Wealth, What's Wrong With My Pet Having Hundreds Of Millions Of Po
Chapter 513 1 days ago -
Help! I changed the gender of the male protagonist in the yandere game
Chapter 91 1 days ago -
The Goddess Brings The Baby To The House, Awakening The Daddy System!
Chapter 368 1 days ago