Istri Manja Tuan Kusuma
Chapter 34 Nenek keras kepala
Julia bergitu terkejut. Matanya membelalak tidak percaya.
"Benarkah?
Kamu Gina putrinya Gadis Sanjaya?"
Gina menganggukan kepala dan tersenyum
" Benar nek saya Gina. dan saya bertemu Yudha saat pertemuan yang diatur oleh kakek"
"Nenek senang kalian bisa bersama. Tapi nenek akan menyiapkan pesta pernikahan yang mewah untuk kalian"
"Tidak perlu repot nek, kami cukup sibuk dengan pekerjaan kami"
Walaupun dengan neneknya sendiri Yudha berkata dengan suara dingin, berbeda ketika dia bicara dengan Gina
"Gunung es ini,
Cucu dari keluarga Kusuma harus menggelar pesta yang besar dan mewah.
Kamu tidak bisa menolak karena nenek dan kakekmu yang akan mengatur semuanya"
Yudha tidak berkata apa-apa lagi. Toh neneknya yang begitu keras kepala ini tidak pernah bisa dilawan. Jadi akan percuma saja jika dia melawan
"Apakah nenek akan menginap, ini sudah malam dan kami akan istirahat"
" Tidak,, tidak,,, nenek tidak akan mengganggu kalian lagi. Nenek akan pulang sekarang"
Julia menggoyangkan kedua tangannya di dada dan berdiri hendak pergi dari rumah Yudha
"Pulanglah kerumah utama secepatnya. Ajak cucu mantuku pulang. Kakekmu juga ingin bertemu dengannya!"
"Nak, aku tidak membawa hadiah apa-apa kemari jadi kamu terima ini sebagai hadiah dari nenek"
Julia memberikan kalung berlian yang dikenakannya. Gina menggelengkan dan tangannya kepalanya menolak pemberian sang nenek.
"Tidak usah nek, terima kasih. Restu nenek sudah cukup berharga untukku"
"Tidak apa sayang ambil saja"
Yudha menyela pembicaraan mereka. Dan Ginapun mau tidak mau menerimanya.
"Baiklah, nenek pergi dulu. Jaga diri kalian! "
"Hati-hati dijalan nek"
Gina dan Yudha memeluk Julia dan mengantarnya hingga ke pintu
Tiba-tiba " Aacchh "
Yudha mengangkat Gina dipelukannya. menggendongnya menuju kamar mereka
" Apa yang kamu lakukan?
turunkan aku!"
Gina sedikit meronta kepada Yudha
"Nenek sudah pergi, waktunya kita beristirahat dan melewati malam panjang ini sayang"
Yudha menyeringai dan menyunggingkan sedikit senyum nakal di bibirnya..
Beralih pada Siska..
Sepulangnya dari kantor Riko dia terus menagis dan meluapkan amarahnya pada barang dikamarnya. Semua dilempar, berserakan dilantai.
"Semua ini karena Gina, Gina si wanita itu, dia menghancurkan hubunganku dengan Riko dan juga karirku"
"Dia merusak semuanya. Dasar Gina brk. Aku tidak akan membiarkan kamu bahagia. Aku pasti akan membalas perbuatanmu Gina!
Tunggu saja nanti"
Siska begitu kesal dan dia terus saja mencaci maki Gina dalam kemarahannya.
Siska meraih ponselnya dan menghubungi seseorang
"Halo, aku mau kamu mengawasi Riko dan Gina untukku. Laporkan setiap yang mereka lakukan padaku!"
"Aku harus memikirkan cara untuk mempertahankan Riko agar tetap bersamaku"
Ceklek.. Riska masuk ke kamar Siska tanpa mengetuk pintu. Mata terbelalak terkejut dengan kondisi kamar Siska yg sangat berantakan
" Oh tuhan Siska, apa yang kamu lakukan?
kenap kamar mu sangat berantakan seperti ini? "
Dia menggelengkan kepala dan berjalan menghampiri Siska
"Bu,, Riko tidak ingin bertemu denganku. Dia ingin menjaga jarak denganku bu. Apa yang harus aku lakukan bu? "
"Aku bingung. aku tak tahu harus berbuat apalagi? Semua ini karena Gina. Ini gara-gara wanita Per itu. Aku tidak akan mebiarkan dia bu. Bantu aku ibu!"
Siska menangis, mengeluh pada sang ibu. Meminta dukungan atas apa yang terjadi padanya
"Kamu tenang dulu. Biarkan dulu Riko. Sekarang kamu harus fokus pada perusahaan. Kamu harus bisa mengambil alih posisi penerus secepatnya. karena Gina juga sudah masuk ke perusahaan kita"
Siska begitu terkejut mendengarnya. Hingga matanya membelalak seperti hendak meloncat keluar
"Kita harus segera mencari cara agar Gina bisa disingkirkan secepatnya!
"Benarkah?
Kamu Gina putrinya Gadis Sanjaya?"
Gina menganggukan kepala dan tersenyum
" Benar nek saya Gina. dan saya bertemu Yudha saat pertemuan yang diatur oleh kakek"
"Nenek senang kalian bisa bersama. Tapi nenek akan menyiapkan pesta pernikahan yang mewah untuk kalian"
"Tidak perlu repot nek, kami cukup sibuk dengan pekerjaan kami"
Walaupun dengan neneknya sendiri Yudha berkata dengan suara dingin, berbeda ketika dia bicara dengan Gina
"Gunung es ini,
Cucu dari keluarga Kusuma harus menggelar pesta yang besar dan mewah.
Kamu tidak bisa menolak karena nenek dan kakekmu yang akan mengatur semuanya"
Yudha tidak berkata apa-apa lagi. Toh neneknya yang begitu keras kepala ini tidak pernah bisa dilawan. Jadi akan percuma saja jika dia melawan
"Apakah nenek akan menginap, ini sudah malam dan kami akan istirahat"
" Tidak,, tidak,,, nenek tidak akan mengganggu kalian lagi. Nenek akan pulang sekarang"
Julia menggoyangkan kedua tangannya di dada dan berdiri hendak pergi dari rumah Yudha
"Pulanglah kerumah utama secepatnya. Ajak cucu mantuku pulang. Kakekmu juga ingin bertemu dengannya!"
"Nak, aku tidak membawa hadiah apa-apa kemari jadi kamu terima ini sebagai hadiah dari nenek"
Julia memberikan kalung berlian yang dikenakannya. Gina menggelengkan dan tangannya kepalanya menolak pemberian sang nenek.
"Tidak usah nek, terima kasih. Restu nenek sudah cukup berharga untukku"
"Tidak apa sayang ambil saja"
Yudha menyela pembicaraan mereka. Dan Ginapun mau tidak mau menerimanya.
"Baiklah, nenek pergi dulu. Jaga diri kalian! "
"Hati-hati dijalan nek"
Gina dan Yudha memeluk Julia dan mengantarnya hingga ke pintu
Tiba-tiba " Aacchh "
Yudha mengangkat Gina dipelukannya. menggendongnya menuju kamar mereka
" Apa yang kamu lakukan?
turunkan aku!"
Gina sedikit meronta kepada Yudha
"Nenek sudah pergi, waktunya kita beristirahat dan melewati malam panjang ini sayang"
Yudha menyeringai dan menyunggingkan sedikit senyum nakal di bibirnya..
Beralih pada Siska..
Sepulangnya dari kantor Riko dia terus menagis dan meluapkan amarahnya pada barang dikamarnya. Semua dilempar, berserakan dilantai.
"Semua ini karena Gina, Gina si wanita itu, dia menghancurkan hubunganku dengan Riko dan juga karirku"
"Dia merusak semuanya. Dasar Gina brk. Aku tidak akan membiarkan kamu bahagia. Aku pasti akan membalas perbuatanmu Gina!
Tunggu saja nanti"
Siska begitu kesal dan dia terus saja mencaci maki Gina dalam kemarahannya.
Siska meraih ponselnya dan menghubungi seseorang
"Halo, aku mau kamu mengawasi Riko dan Gina untukku. Laporkan setiap yang mereka lakukan padaku!"
"Aku harus memikirkan cara untuk mempertahankan Riko agar tetap bersamaku"
Ceklek.. Riska masuk ke kamar Siska tanpa mengetuk pintu. Mata terbelalak terkejut dengan kondisi kamar Siska yg sangat berantakan
" Oh tuhan Siska, apa yang kamu lakukan?
kenap kamar mu sangat berantakan seperti ini? "
Dia menggelengkan kepala dan berjalan menghampiri Siska
"Bu,, Riko tidak ingin bertemu denganku. Dia ingin menjaga jarak denganku bu. Apa yang harus aku lakukan bu? "
"Aku bingung. aku tak tahu harus berbuat apalagi? Semua ini karena Gina. Ini gara-gara wanita Per itu. Aku tidak akan mebiarkan dia bu. Bantu aku ibu!"
Siska menangis, mengeluh pada sang ibu. Meminta dukungan atas apa yang terjadi padanya
"Kamu tenang dulu. Biarkan dulu Riko. Sekarang kamu harus fokus pada perusahaan. Kamu harus bisa mengambil alih posisi penerus secepatnya. karena Gina juga sudah masuk ke perusahaan kita"
Siska begitu terkejut mendengarnya. Hingga matanya membelalak seperti hendak meloncat keluar
"Kita harus segera mencari cara agar Gina bisa disingkirkan secepatnya!
You'll Also Like
-
Fairy tale: Little Red Riding Hood's wolf mentor
Chapter 209 4 hours ago -
Naruto: Uchiha is not the Raikage!
Chapter 139 4 hours ago -
Mount and Blade System: Start from Pioneer Lords
Chapter 319 5 hours ago -
Myth Card Supplier: Nezha the Third Prince
Chapter 551 5 hours ago -
Gensokyo Detective, but surrounded by Shura Field
Chapter 287 6 hours ago -
Refining Oneself Into A Corpse
Chapter 24 6 hours ago -
Mortal Mirror
Chapter 508 6 hours ago -
Online Game: I Am The God Of Wealth, What's Wrong With My Pet Having Hundreds Of Millions Of Po
Chapter 513 1 days ago -
Help! I changed the gender of the male protagonist in the yandere game
Chapter 91 1 days ago -
The Goddess Brings The Baby To The House, Awakening The Daddy System!
Chapter 368 1 days ago